OJK & Menteri BUMN Sepakat Lebur Bank Syariah BUMN

Saat ini terdapat empat bank Syariah yang bernaung di bawah BUMN yaitu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, BRI Syariah dan BTN Syariah.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 02 Mar 2015, 21:53 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2015, 21:53 WIB
Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyepakati penggabungan (merger) perbankan syariah pelat merah. Peleburan ini akan diikuti penambahan modal kepada bank tersebut.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengungkapkan, pihaknya masih berkoordinasi dengan Menteri BUMN Rini Soemarno dalam upaya merger bank syariah BUMN.

"Dengan Bu Rini sudah ada kesepakatan melakukan itu (merger), tapi kan tidak mudah harus dibicarakan dulu. Untuk sementara ini (bank syariah) BUMN dulu," ujar dia sebelum rapat FKSSK di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (2/3/2015).

Penggabungan bank syariah dinilai Muliaman, sangat mendesak supaya Indonesia memiliki perbankan syariah berskala besar. Tujuannya untuk memberikan sumbangsih lebih besar kepada perekonomian Indonesia.

"Kalau sendiri-sendiri tidak bisa banyak kontribusinya ke perekonomian, jadi terbatas. Kami juga nanti minta pemerintah menambah modal biar jadi bank BUMN," ucap dia.

Muliaman mengaku, pihaknya akan mengupayakan peleburan bank syariah BUMN pada tahun ini. "Kami usahakan lah, tapi kan perlu administrasi dan lainnya. Karena pembicaraan sudah dimulai dan lead-nya Menteri BUMN," tegasnya.

Saat ini terdapat empat bank Syariah yang bernaung di bawah BUMN yaitu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, BRI Syariah dan BTN Syariah. 

Sampai dengan Akhir 2014, Bank Syariah Mandiri mampu membukukan total aset sebesar Rp 66,9 triliun dengan jumlah penyaluran pembiayaan sebesar 49,1 triliun dan pengumpulan dana pihak ketiga sebesar Rp 59,8 triliun.

BNI Syariah mampu membukukan total aset sebesar Rp 19,49 triliun dengan jumlah penyaluran pembiayaan sebesar 15,04 triliun dan pengumpulan dana pihak ketiga sebesar Rp 16,24 triliun.

Sedangkan BTN Syariah mampu membukukan total aset sebesar Rp 11,14 triliun dengan jumlah penyaluran pembiayaan sebesar 9,64 triliun dan pengumpulan dana pihak ketiga sebesar Rp 8,74 triliun.

Terakhir, BRI Syariah sampai dengan September 2014 lalu mampu membukukan total aset sebesar Rp 18,55 triliun dengan jumlah penyaluran pembiayaan sebesar 13,43 triliun. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya