Begini Cara Barack Obama Kelola Stres Saat Pimpin AS

Apa rahasia Presiden Obama dalam mengurangi stres akibat pekerjaan?

oleh Indy Keningar diperbarui 02 Apr 2015, 22:25 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2015, 22:25 WIB
Bagaimana Obama Menangani Stres Pekerjaan
Apa rahasia Presiden Obama dalam mengurangi stres akibat pekerjaan?

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai presiden paling terkenal di dunia, kita bisa setuju jika Barack Obama memiliki pekerjaan dengan tingkat stres tinggi. Setiap minggunya, Presiden AS ini harus berhadapan dengan berbagai permasalahan saat mengelola negara Adidaya tersebut.

Mulai dari kongres yang sering mencari masalah, politisi yang mengkhianati, drama diplomasi global, terorisme, bencana lingkungan dan sekian ribu masalah lainnya. Sepertinya memang benar jika kita berasumsi pekerjaan Obama jauh lebih membuat stres dibanding pekerjaan Anda.

Namun, kalau Anda perhatikan, Obama seringkali terlihat santai-santai saja. Bisa saja ia terlatih untuk tidak terlihat stres di kamera. Namun, mungkin juga dia memiliki cara penghilang stres yang efektif. Apa rahasianya?.

Seperti dilaporkan dari News.com.au, Kamis (2/4/2015), menurut wawancaranya dengan Huffington Post, rahasianya adalah asalnya yang dari Hawaii.

"Sebetulnya saya beruntung, memiliki sifat yang kukuh secara temperamen . Ini sepertinya karena akar Hawaii saya -cuaca yang cerah dan pantai. Saya tidak merasa emosi berlebih," jelas Obama.

Foto Obama saat berlibur.

Anda mungkin bukan orang Hawaii, namun Anda juga bisa mengikuti rutinitas pagi Presiden Obama yang diakuinya dilakukan secara "konsisten". Bagi Obama, keluarga sangat penting.

"Saat Anda makan malam bersama anak-anak perempuan Anda, terutama anak remaja, mereka akan mengingatkan Anda pada diri sendiri. Itu akan mengajarkan tentang perspektif dan pentingnya memandang sesuatu secara sungguh-sungguh," kata dia.

Obama di Hawaii bersama anak pertamanya, Malia.

Obama menegaskan dalam dunianya yang harus terus memantau kondisi dunia melalui berita selama 24 jam selama seminggu, banyak yang harus diurusi dalam masa kepemimpinanya.

Tantangan-tantangan seperti tumpahan minyak di Teluk dan penyakit Ebola dianggapnya sebagai tugas untuk tetap fokus terhadap dunia. "Sesungguhnya, selama saya tetap fokus, saya tidak akan kebingungan," terang dia.

Bagaimanpun, dia mengimplikasikan dirinya tidak sabar untuk bersantai lebih lama ketika dua masa jabatannya sebagai Orang paling berkuasa berakhir.

"Ketika seseorang meninggalkan administrasi dan saya bertemu mereka 6 bulan kemudian, mereka akan terlihat berseri-seri. Saya harap saya juga bisa begitu," tandas dia. (Indy/Nrm)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya