Batu Akik Termahal di Pameran Kemenperin Dijual Rp 1 Miliar

Kegiatan pameran ini merupakan upaya pemerintah membangun dan menumbuhkan industri kreatif.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 21 Apr 2015, 13:49 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2015, 13:49 WIB
Batu Akik Termahal di Pameran Kemenperin Dijual Rp 1 Miliar
Kegiatan pameran ini merupakan upaya pemerintah membangun dan menumbuhkan industri kreatif.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar ajang pameran batu akik bertema 'Demam Batu'. Batu yang didatangkan dari penjuru Nusantara tersebut dibanderol mulai dari Rp 35 ribu hingga Rp 1 Miliar.

Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengatakan, kegiatan pameran ini merupakan upaya pemerintah membangun dan menumbuhkan industri kreatif.

"Kementerian perindustrian secara konsisiten dapat mempromosikan karya terbaik dari para desiner dan perajin kepada masyarakat umum," kata Saleh  dalam pembukaan pameran deman batu di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Dalam pameran yang berlangsung selama empat hari pada 21 – 24 April 2015 dan dibuka secara umum pukul 09.00 – 17.00 WIB, diikuti sebanyak 50 perajin IKM dengan menampilkan berbagai produk unggulannya.

"Mempunyai nilai bervariasi mulai rendah dan tinggi, mulai Rp 35 ribu sampai yang Rp 1 milar ini sangat luar biasa," ungkapnya.

Batu tersebut antara lain jenis kecubung, king safir, dan red borneo dari Kalimantan; black opal dan kalimaya dari Banten; serta bacan doko, bacan obi, dan bacan palamea dari Maluku Utara.

Menurutnya, Indonesia mempunyai aneka ragam jenis batu mulia. Sedikitnya 45 jenis batu mulia yang asli dari sumber bumi Indonesia. Dari Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku, sampai Papua memiliki batu mulia dengan kekhasan masing-masing daerah.

"Tidak mengherankan jika berbagai kolektor ataupun pedagang dunia banyak mencari berbagai jenis batu mulia di Indonesia yang berkualitas, bagus dan memiliki nilai jual yang tinggi,” pungkasnya.(Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya