Liputan6.com, Jakarta - Tewasnya Koordinator Pos Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kepulauan Aru Yoseph Sairlela menimbulkan beragam spekulasi. Pasalnya Yoseph meninggal dunia saat proses investigasi terhadap PT Pusaka Benjina Resources tengah berlangsung.
Namun untuk meluruskan berbagai spekulasi tersebut, Direktur Jenderal PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Asep Burhanudin memberikan keterangan pers pada siang ini.
Asep mengatakan, bahwa Sairlela pada 17 April 2015 datang ke Jakarta. Kedatangan Sairlela ke Jakarta adalah untuk membeli onderdil speedboad yang rusak di wilayah kerjanya yaitu di Dobo, Tual.
"Almarhum berangkat ke Jakarta dalam rangka membeli onderdil speedboad yang rusak. Juga kebetulan putri tertuanya kuliah di Jakarta, lagi tunggu pelantikan. Makanya sekaligus akan menengok putri yang kuliah di kedokteran," ujarnya di Kantor KKP, Jakarta, Rabu (22/4/2015).
Namun sebelum ke Jakarta, Sairlela diketahui datang Surabaya terlebih dulu untuk bertemu dengan seseorang.
"Berangkat dari Tual tidak tahu dengan siapa. Nah pada 16 April dia ke Surabaya dulu. Dia sudah izin kepala PSDKP Tual, hanya yang ke Surabaya yang perlu didalami. Keterangan dari putrinya, dia terima tamu di Surabaya," lanjutnya.
Setelah sampai di Jakarta, pada 17 April, Sairlela menginap di Hotel Treva, Menteng. Kemudian pada 18 April sore, dia mengunjungi putrinya yang bernama Nike Sairlela di tempat kost.
"Keterangan dari putrinya, kondisi badan beliau sudah tdiak enak, agak meriang, sehingga tidak lama kemudian kembali ke hotel," kata Asep.
Sekitar kemudian pukul 19.30 WIB, Nike mendapat berita dari ibunya untuk mengecek kondisi ayahnya yang berada dalam kondisi kritis di hotel. Namun begitu sampai di hotel, Sairlela sudah dibawa ke Rumah Sakit MMA, Menteng.
"Dan keterangan dari dokter, almarhum meninggal pada 18 April pukul 20.38," katanya.
Dari rumah sakit tersebut, kemudian Sairlela dipindahkan ke RSCM pada 19 April. Hasil pemeriksaan awal diberitakan meninggal karena serangan jantung. Dari riwayat sakitnya, Sairlela mempunyai penyakit hipertensi akut.
"Dan ditemukan luka di bagian kanan pipi dan dahi ada indikasi lebam seperti bekas benda atau jatuh. Tapi bukan penyebab kematian," ungkapnya.
Untuk langkah selanjutnya, Asep menyatakan bahwa pihak Reskrim Polres Jakarta Pusat telah meminta keterangan dari pelayan hotel tempat Sairlela tewas.
Selain itu, juga akan ditelusuri manivestasi penerbangan Sairlela untuk mengetahui bersama siapa dia berangkat ke Surabaya dan Jakarta.
"Kami tetap kembali ke komitmen awal untuk hasil otopsi. Semua sudah ditindaklanjuti, juga permintaan keluarga untuk. Kami minta Jangan ada persepsi dulu. Reskrim sudah aksi termasuk cari tahu tamu di Surabaya, untuk cari tahu kalau ada kaitannya dengan pembunuhan, tim reskrim bergerak ke dsana," tandasnya. (Dny/Gdn)
Ini Kronologi Tewasnya Yoseph Sairlela, Saksi Perbudakan Benjina
Pihak Reskrim Polres Jakarta Pusat telah meminta keterangan dari pelayan hotel tempat Sairlela tewas.
diperbarui 22 Apr 2015, 12:40 WIBDiterbitkan 22 Apr 2015, 12:40 WIB
Kapal-kapal itu terlihat sangat besar dan telah dilengkapi berbagai teknologi mumpuni dibandingkan kapal nelayan Indonesia. (Liputan6.com/Richo Pramono)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Manfaat Kesehatan Kayu Manis dan Cara Membuat Rebusan yang Menyehatkan
Sikap yang Bisa Membuat Gebetanmu Terpikat dan Mendekat
Ciri Penyakit Ain: Mengenali Gejala dan Cara Mengatasinya
350 Caption WA Gabut Aesthetic untuk Status yang Keren
Ciri-Ciri Kucing Demam yang Perlu Diwaspadai, Kenali Tandanya
Tok! Zudan Arif Fakrulloh Jadi Kepala BKN
Ciri-Ciri Darah Implantasi dan Penanganannya, Kenali Bedanya dengan Menstruasi
Menkum Supratman: Prabowo Ikut Tentukan Nasib Napi yang Akan Diberi Amnesti
Link Streaming Nonton Malaysia Open 2025 Lengkap dengan Jadwalnya
350 Caption Semangat Pagi untuk Memulai Hari dengan Penuh Motivasi
Mark Zuckerberg Tunjuk Bos UFC Dana White Masuk ke Dewan Direksi Meta
VIDEO: Viral! Penemuan Alas Patung Arca saat Pembuatan Jalan Tembus