Bagaimana Nasib Pekerja Petral Usai Dibubarkan?

Petral merupakan anak usaha PT Pertamina.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Apr 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2015, 17:00 WIB
Demo Petral di BUMN
(Foto: Ilyas istianur/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berencana membubarkan anak usahanya Pertamina Energy Trading Limited (Petral) yang berkedudukan di Hongkong. Lantas bagaimana dengan nasib aset dan pekerjannya?.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, jika Petral dibubarkan, maka aset dan pekerjanya akan diambilalih Pertamina sebagai induk usaha. Namun belum diketahui seberapa besar aset milik Petral.

"Pertamina akan mengambil aset-aset yang ada," kata Dwi disela Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (22/4/2015).

Aset tersebut nantinya akan dikelola menjadi badan usaha penjual Bahan Bakar Minyak (BBM) dan minyak mentah yang lebih kuat sehingga mampu bersaing di kancah dunia.

"Aset-aset yang ada ini ke depan akan kita kembangkan sesuai visi Pertamina ke depannya menuju dunia menjadi the real international trading sehigga tidak lagi menjadi arm bagi Pertamina di portofolionya," ungkapnya.

Dwi menambahkan, untuk peran Petral sebagai badan usaha penjual minyak akan digantikan Pertamina Energy Services (PES) yang berkedudukan  di Singapura.

"Nanti kita lihat karena di sana ada asetnya Pertamina Energy Services dan kita harapkan apakah PES ini yang bisa dikembangkan untuk jadi anak usaha Pertamina secara internasional.

Usai Pertamina mengambil alih peran Petral dan menugaskan Integrated Suplly Change (ISC) dalam pengadaan BBM dan minyak mentah, Petral tak menjadi badan usaha yang direncanakan.

"Setelah kami ubah penanganan impor crude  dan BBM langsung oleh Pertamina, maka tentu posisi Petral kan sudah tidak seperti direncanakan semula," tutupnya.(Pew/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya