Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sempat mengkritik kinerja PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) yang sudah berdiri sejak 1967, tapi belum sanggup memproduksi kapal selam.
Menanggapi pernyataan Jokowi tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku yang menjadi alasan PT DKB sulit berkembang karena terbatasnya lahan.
"Memang programnya adalah kita lihat ke depan DKB ingin dikembangkan dalam membangun kapal-kapal inj tak terlepas lahannya terlalu sempit," kata Rini di Kantor Pusat PT DKB, Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Untuk itu, lanjut dia, dalam rencana pengembangan ke depan demi mendukung sektor maritim, Kementerian BUMN berencana mencari lokasi untuk meningkatkan kapasitas perseroan.
Dalam pengembangannya, dikatakan Rini, lokasi tersebut akan digunakan untuk pembangunan kapal-kapal baru. Selama ini lokasi perbaikan dan pembuatan masih satu lokasi di Cilincing, Jakarta Utara.
"Kita mau bagi dua untuk repair dan maintenance, satunya kita harus punya lahan besar untuk pembangunan kapal," tegas dia.
Nantinya dalam pembangunan kapal, Rini akan mendorong PT DKP untuk bekerjasama dengan perusahaan yang lebih maju demi menciptakan transfer teknologi.
(Yas/Ndw)
Advertisement