Liputan6.com, Jakarta - Jelang diresmikannya tol Cikampek-Palimanan (Cikapali), sejumlah pengerjaan fasilitas pendukung terus dikebut. Salah satu fasilitas yang proses pengerjaannya hampir selesai adalah tempat peristirahatan (rest area). yang berada di kilometer 101-102 persiapannya telah mencapai 80 persen.
Pengelola rest area yang berada di kilometer 101-102, Nugroho Rawidigdo mengatakan, proses pengerjaan rest area tersebut sudah pada tahap penyelesaian. "Kalau untuk area jalan, parkir, listrik berikut lampu-lampu telah mencapai 90 persen," katanya saat ditemui Liputan6.com, Kamis (6/5/2015).
Pria yang karib disapa Dodo ini menuturkan, rest area yang di bawah tanggungjawabnya itu merupakan Tipe A, yang dilengkapi dengan Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU), tempat ibadah, restoran, minimarket, dan lahan parkir. Untuk SPBU serta masjid, sudah bisa dioperasikan.
Rest area dengan luas 5,5 hektare ini memiliki 25 lokasi untuk ritel, yang mana 4 di antaranya sudah siap beroperasi. "Empat restoran sudah siap beroperasi. Sementara lainnya menyusul. Saat ini 70 persen lahan ritel sudah disewa," imbuh dia.
Sementara untuk lahan parkir, rest area yang berlokasi di wilayah Subang itu memiliki kapasitas 240 kendaraan. Bahkan bila musim mudik nanti, pihak pengelola akan mengalokasikan lahan tambahan untuk meningkatkan kapasitasnya hingga 500 kendaraan. "Itu (lahan parkir) untuk menampung kendaraan besar dan kecil," katanya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa jalan tol ini dilengkapi 99 jembatan, tujuh pintu masuk dan keluar (simpang susun), empat area peristirahatan tipe A yang memiliki SPBU, dan juga empat area peristirahatan tipe B tanpa SPBU.
“Rest area tipe A ada SPBU nya. Hanya itu yang membedakan. Dari total panjang 116,75 kilometer (km), diperkirakan jarak setiap lokasi rest area sekitar 25 Km,” kata Basuki.
Belajar dari Cipularang, untuk mengurangi dampak sosial, Basuki mengatakan rest area tersebut juga akan mengakomodir usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal dari Subang, Indramayu dan Majalengka untuk mengisi kios-kios di rest area. Pemilihan UMKM dilakukan bupati setempat dan tiap SPBU rata-rata memiliki 20 kios.
Proyek tol Cikampek-Palimanan digarap dengan nilai investasi Rp 12,8 triliun. Jalan Bebas hambatan ini dikerjakan mulai dari 2013.
Adapun, pembangunan jalan tol ini terbagi dalam enam seksi, yakni:
- Seksi I Cikopo-Kalijati (29,12 km)
- Seksi II Kalijati-Subang (9,56 km)
- Seksi III Subang-Cikedung (31,37 km)
- Seksi IV Cikedung-Kertajati (17,66 km)
- Seksi V Kertajati-Sumberjaya sepanjang 14,51 km
- Seksi VI Sumberjaya-Palimanan sepanjang 14,53 km
Jalan tol Cikapali ini akan memperpendek jarak tempuh hingga 40 kilometer (km) dan memangkas waktu tempuh sampai 3,5 jam untuk rute Cikampek-Palimanan.
Berdasarkan kontrak, tol tersebut semula direncanakan berfungsi pada Agustus 2015. Namun percepatan dilakukan untuk penyelesaian tol tersebut sehingga dapat berfungsi sebelum Ramadan tahun ini.