Liputan6.com, New York - Pekerja yang baik tentu akan menunjukkan peforma yang baik dari waktu ke waktu. Hal itu sebagai bentuk pengabdian pekerja kepada perusahaan.
Namun begitu, sebaik apa pun seorang pekerja tentu bisa saja dipecat dengan mempertimbangkan kondisi tertentu seperti saat terjadi krisis ekonomi. Saat krisis, secara otomatis perusahaan akan melakukan segala macam efisiensi termasuk pemutusan hubungan kerja.
Akan tetapi, nyatanya ada pula pemutusan hubungan kerja atau pemecatan di luar kondisi umum yang biasa terjadi. Dilansir dari cheatsheet, Rabu (10/6/2015), ada lima alasan aneh yang membuat orang kehilangan pekerjaannya.
1. Kirim email dengan huruf kapital
Surat elektronik atau email merupakan salah satu alat komunikasi yang lumrah digunakan untuk berhubungan antar pekerja. Tapi, siapa sangka perkara email membuat seorang pekerja kehilangan pekerjaan.
Peristiwa tersebut terjadi di Selandia Baru. Seorang pekerja dipecat karena menulis email dengan huruf kapital seolah menujukan perkataan yang keras dan menjengkelkan, ditambah dengan menuliskannya dengan huruf merah. Atas peristiwa tersebut, pekerja menggugat dan memenangkan penghakiman sebanyak US$ 17 ribu.
2. Berinteraksi dengan pelanggan
Baca Juga
Salah satu supermarket ternama Walmart memiliki salah satu aturan yang ketat yakni karyawan dilarang menyentuh pelanggannya. Ketentuan tersebut terpaksa dilanggar oleh karyawannya yang berusia 73 dan berujung pada pemecatannya. Padahal, pekerja terpaksa menyentuh pelanggannya dengan alasan kondisi untuk melindungi diri.
Advertisement
Selanjutnya
3. Terlalu cantik
Berdasarkan laporan The New York Times, seorang dokter harus memecat asistennya karena asisten tersebut terlalu cantik dan seksi. Pemecatan tersebut dilakukan sebagai langkah dokter untuk menghindari godaan sebagai seorang yang sudah beristri.
Rupanya, langkah tersebut dianggap langkah optimal untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
4. Pelayan marah
Seorang pelayan harus kehilangan pekerjaannya karena marah dengan pelanggannya. Hal yang mendasari kemarahannya ialah saat dia melayani sebuah pesta yang dihadiri oleh 10 orang hanya diberi tip sebesar US$ 48 sen.
5. Media sosial
Media sosial kerap menimbulkan permasalahan tersendiri. Berdasarkan laporan CNN seorang guru dipecat karena mengunggah foto dan tulisan tentang ganja. Popularitasnya di hadapan murid-murid tak bisa menolongnya dari pemecatan tersebut.
Lalu, seorang pekerja Pizza di dipecat lantaran statusnya di media sosial yang memberikan opini negatif tentang seragam baru perusahaan.
 (Amd/Ndw)
Advertisement