Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memastikan mulai menjalankan program pungutan pengembangan minyak sawit (crude palm oil/CPO) supporting fund (CSF) pada 1 Juli 2015.
Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin, mengaku usulan terkait besar pungutan yang ditujukan bagi industri dan eksportir ini telah diserahkan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk penetapannya.
"Saya kira kita sudah kirimkan usulan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Di situ dirapatkan oleh tim tarif dari berbagai kementerian terkait, pungutannya bervariasi mulai US$ 0-U$ 50 per ton," ujar dia di Jakarta, Rabu (17/6/2015).
Dia berharap, setelah ditetapkan dan mulai berlaku nanti, pungutan ini tidak memberatkan para pelaku usaha di bidang kelapa sawit.
"Itu kan melibatkan seluruh stakeholder mempertimbangkan aspek pengusaha dan petani sehingga diharapkan tidak akan menyulitkan," kata dia.
Sebab, lanjut Saleh, tujuan pemerintah mengeluarkan program CPO Fund adalah demi memperbaiki industri sawit dalam negeri sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani. Oleh sebab itu, dia berharap program ini mendapat dukungan dari pelaku usaha sawit.
"Tapi bagaimana kita tingkatkan kesejahteraan petani. Di samping itu kita produsen sawit dunia sehingga kita yang harus kontrol soal ini, jangan negara lain yang justru mengontrol," tandas dia. (Dny/Nrm)
Kepastian Tarif CPO Fund di Tangan Kemenkeu
Setelah ditetapkan dan mulai berlaku nanti, pungutan ini tidak memberatkan para pelaku usaha di bidang kelapa sawit.
diperbarui 17 Jun 2015, 10:00 WIBDiterbitkan 17 Jun 2015, 10:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Jumat 29 November 2024
Link Live Streaming Liga Europa Manchester United vs Bodo/Glimt, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Akhir Cerita Pemancing di Kebumen, Tewas Tenggelam di Sungai Lukulo
Prabowo: Saya Beri Peringatan, Tak Ada Toleransi untuk Korupsi
Wajib Tonton, Ini 10 Film Terseram Sepanjang Dekade
Amorim Akui Krisis Produktivitas Gol, Manchester United Terancam Masalah Besar di Lini Depan
Kisah Ajaib Gus Dur dan 3 Koper Berisi Uang Miliaran Rupiah
Rokok Ilegal Marak di NTT, Jalur Perbatasan Jadi Perhatian
Pakar Sebut Pilkada Jakarta 2024 Diprediksi Dua Putaran, Begini Analisisnya
Mengenal Suria Kartalegawa, Pribumi yang Menolak Kemerdekaan Indonesia
Manchester United Takkan Terburu-Buru dengan Leny Yoro
Fisikawan Ungkap Time Travel Bisa Tanpa Paradoks