Pedagang Sayur Keluhkan Sepinya Pembelian Saat Ramadan Ini

Komoditas sayuran yang mengalami kenaikan antara lain cabai dan buncis.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Jul 2015, 15:05 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2015, 15:05 WIB
Penampakan Pasar Induk Kramat Jati Jelang Ramadan
Aktivitas perdagangan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa, (9/6/2015). Mentan Andi Amran Sulaiman bekerjasama dengan Kemendag dan Bulog untuk menggelar pasar murah sebagai upaya antisipasi kenaikan harga jelang Ramadan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Pedagang di pasar tradisional mengeluhkan turunnya penjualan sayuran pada Ramadan tahun ini, jika dibandingkan tahun lalu.

Sarti (49), pedagang sayuran di PD Pasar Jaya Pasar Buncit, Jakarta Selatan, mengatakan penurunan permintaan sayuran memang relatif turun pada saat puasa. Namun pada Ramadan tahun ini, penurunan penjualan jauh lebih besar jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Memang kalau dibandingkan hari biasa, saat puasa itu relatif turun. Kalau biasanya orang makan cabai, saat puasa orang hindari makan cabai. Kalau biasanya cabai saya bisa jual 10 kg per hari, waktu puasa 7 kg saja nggak habis. Tapi secara keseluruhan, Ramadan tahun ini relatif sepi pembelinya," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (6/7/2015).

Sedangkan dari sisi harga, Sarti mengatakan komoditas sayuran yang mengalami kenaikan antara lain cabai dan buncis. Kenaikan paling tinggi terjadi pada cabai rawit hijau yang saat ini mencapai Rp 40 ribu per kilogram (kg). Sedangkan buncis mengalami kenaikan sebesar Rp 1.000 dari Rp 15 ribu menjadi Rp 16 ribu per kg.

Selain mengalami kenaikan, sejumlah sayuran juga mengalami penurunan harga, seperti cabai merah keriting, tomat dan bawang merah.

Saat ini harga cabai merah keriting sebesar Rp 40 ribu setelah sebelumnya menembus Rp 50 ribu per kg. Sedangkan tomat dan bawang merah turun masing-masing sebesar Rp 7.000 per kg dan Rp 5.000 per kg.

"Sebelum puasa harga cabai keriting Rp 30 ribu, kemudian awal puasa naik jadi Rp 50 ribu, sekarang mulai turun jadi Rp 40 ribu. Bawang merah juga turun dari sebelumnya Rp 30 ribu jadi Rp 25 ribu," kata dia.

Sarti memperkirakan harga sayuran tetap stabil hingga Lebaran. Namun setelah Lebaran biasanya mengalami kenaikan harga cukup tinggi akibat tidak adanya pasokan barang.

"Kalau sampai Lebarang biasanya stabil, kalau pun naik nggak tinggi. Setelah Lebaran malah yang harganya naik karena barangnya nggak ada karena nggak ada pasokan. Jangankan sayuran, bumbu dapur saja bisa melejit kalau abis lebaran. Kalau pasokanya mulai lancar baru mulai turun," tandas dia.

Berikut harga sayuran berdasarkan pantauan Liputan6.com:

Cabai merah keriting Rp 40 ribu per kg
Cabai merah besar Rp 30 ribu per kg
Cabai rawit merah Rp 40 ribu per kg
Cabai rawit hijau Rp 40 ribu per kg
Bawang merah Rp 25ribu per kg
Bawang putih Rp 20 ribu per kg
Bawang bombay Rp 20 ribu per kg
Timun Rp 8.000 per kg
Tomat Rp 8.000 per kg
Jagung Rp 9.000 per kg
Wortel lokal Rp 15 ribu per kg
Wortel impor Rp 18 ribu per kg
Terong Rp 8.000 per kg
Kacang panjang 15 ribu per kg
Sawi Rp 8.000 per kg
Daun bawang Rp 10 ribu per kg
Daun seledri Rp 10 ribu per kg
Kol Rp 8.000 per kg
Kentang Rp 10 ribu per kg
Buncis Rp 16 ribu per kg
Pare Rp 10 ribu per kg
Jeruk limo Rp 25 ribu per kg
Jeruk peres Rp 17 ribu per kg
Jeruk nipis Rp 20 ribu per kg
Jeruk lemon Rp 30 ribu per kg. (Dny/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya