Menteri ESDM dan Walikota Surabaya Blusukan ke Kampung Lontong

Dalam satu bulan setiap industri atau setiap mengusaha lontong harus merogoh kocek Rp 2,1 juta untuk membeli tabung Elpiji 3 kg.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 09 Jul 2015, 12:54 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2015, 12:54 WIB
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Wali Kota Surbaya Tri Rismaharini berkunjung ke kampung Lontong, Surabaya, Jawa Timur.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Wali Kota Surbaya Tri Rismaharini berkunjung ke kampung Lontong, Surabaya, Jawa Timur (Foto: Pebrianto Eko W/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Wali Kota Surbaya Tri Rismaharini berkunjung ke kampung Lontong, Surabaya, Jawa Timur. Dalam kunjungannya ini Sudirman Said membawa misi khusus yaitu memastikan pemanfaatan gas bumi sebagai pendorong usaha kecil dan menengah.

Koordinator Paguyuban Pedagang Lontong Mandiri, Aris Siswanto mengatakan, penggunaan gas bumi sebagai bahan bakar ternyata memberikan dampak di Kampung Lontong karena bisa menekan biaya produksi.

Menurut Aris, untuk memproduksi lontong, setiap industri atau setiap pengusaha, rata menghabiskan empat tabung Elpiji ukuran 3 kilogram (kg) dalam satu hari. Jika dinominalkan maka kebutuhan dana mencapai Rp 70 ribu per hari. Jika dihitung, dalam satu bulan setiap industri atau setiap mengusaha harus merogoh kocek Rp 2,1 juta.

"Dengan menggunakan gas pipa, sekarang satu bulan hanya mengeluarkan rata-rata Rp 800 ribu hingga Rp 900 ribu. Jadi 60 persen lebih ekonomis," kata Aris, saat menyambut Sudirman dan Risma, di Kampung Lontong, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/7/2015).

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Wali Kota Surbaya Tri Rismaharini berkunjung ke kampung Lontong, Surabaya, Jawa Timur (Foto: Pebrianto Eko W/Liputan6.com)

Aris melanjutkan, penggunakan energi gas yang disalurkan melalui pipa tersebut lebih aman ketimbang menggunakan tabung Elpiji." Tabung 3 kg itu sering bocor di seal-nya," tuturnya.

Untuk diketahui, pemerintah berencana menghilangkan tabung Elpiji dan menggantikan dengan gas pipa sebagai bahan bakar rumah tangga. Selama ini banyak terdengar kejadian ledakan yang berasal dari tabung Elpiji terutama yang berukuran 3 kilogram (kg).

Sudirman Said mengatakan, penggunaan gas pipa memiliki banyak keuanggulan. Selain bersih, energi tersebut juga lebih murah jika dibandingkan dengan tabung Elpiji dan minyak tanah. Soal risiko, gas pipa lebih kecil ketimbang tabung Elpiji.

"Secara bertahap di kota kami akan ganti dengan gas alam. Jangan takut, risiko kecelakan seperti Elpiji lebih kecil. Semakin kecil risikonya," ungkapnya. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya