Menteri Rini: Kucuran Dana ke 3 Bank BUMN Tinggal Finalisasi

Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan, saat ini tinggal menunggu bunga pinjaman dari China kepada 3 bank BUMN.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 12 Jul 2015, 13:30 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2015, 13:30 WIB
Bank
Bank (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Mandiri, BRI, dan BNI akan mendapatkan kucuran dana dari China Development Bank (CDB) sebesar US$ 1 miliar per bank. Menteri BUMN, Rini Soemarno menjelaskan rencana tersebut sudah masuk tahap finalisasi.

"Yang untuk US$ 1 miliar per bank, untuk Mandiri, BRI, dan BNI yang total US$ 3 tinggal finalisasi untuk bunganya," kata Rini,‎ di halaman Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu (12/7/2015).

Rini menuturkan dirinya tidak tahu detil dari pembahasan tahap final tersebut. Ia pun menyerahkan sepenuhnya pada direksi masing-masing bank.

"Tolong tanyakan ke direksi lengkapnya. Ini hanya fasilitas fleksibel dalam arti perbankan Indonesia bisa menentukan pemanfaatannya dalam US$ 3 miliar ini," ucap Rini.

Sebelumnya tiga bank pelat merah tersebut bakal segera mengeksekusi pinjaman pembiayaan dari China Development Bank (CDB).

Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Budi Gunadi Sadikin menuturkan, pinjaman itu akan digunakan untuk pembiayaan ulang (refinancing) proyek-proyek infrastruktur pemerintah yang sudah berjalan. Alasannya, proyek yang sudah lama berisiko kecil dan tidak memakan waktu lama.

"Uang masuk harus cepat realisasi kalau proyek belum mulai, dia bagaimana mau masuk. Kami cari proyek yang udah jalan, bisa dilihat, construction risk tidak ada karena sudah dibangun. Cash flow sudah ada karena sudah operasi," kata dia.

Dia mengatakan, ada pun pembiayaan tersebut lebih menitikberatkan pada proyek-proyek pembangunan jalan tol dan pembangkit listrik.

"Itu diberikan misalnya Tol Bali, mungkin Rp 1,8 triliun- Rp 2 triliun sekarang turun tinggal Rp 600 miliar itu sudah tidak ada construction risk," ujar Budi.

Budi menuturkan, pinjamannya sekitar Rp 10 triliun. Namun, pihaknya masih belum memastikan berapa porsi yang diterima oleh masing-masing bank. Namun, eksekusi ini diharapkan dapat berlangsung secara cepat. "Saya rasa tahun ini, kuartal II dan kuartal III bisa masuk," ujar Budi. (Silvanus Alvin/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya