Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menggandeng PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam penyediaan fasilitas kredit kepada nasabah PNM yang merupakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Direktur Bisnis Banking II BNI, Sutanto mengatakan, sinergi antara BNI dan PNM sebenarnya telah berjalan sejak 2007 melalui program penyaluran kredit. Kerja sama ini terus ditingkatkan dengan aliansi strategis penyaluran kredit komersial yang digunakan untuk pembiayaan pelaku UMKM. Saat ini total kredit BNI melalui PNM mencapai Rp 880 miliar.
"Dengan kerja sama ini, ada penyaluran kredit tambahan modal kerja sebesar Rp 750 miliar kepada PNM dan akan memperluas jangkauan layanan BNI, khususnya kepada pelaku UMKM," ujarnya di Wisma BNI 46, Jakarta, Jumat (8/5/2015).
Sutanto mengungkapkan, hingga Maret 2015, BNI telah menyalurkan pembiayaan ke sektor UMKM mencapai Rp 39 triliun. Kredit ini sebagian besar disalurkan untuk mitra BNI yang sudah mengembangkan bisnis yang feasible dan bankable, baik melalui penyaluran langsung ke pelaku UMKM atau kerja sama strategis dengan lembaga keuangan bank dan non bank.
Khusus kerja sama pola linkage dengan lembaga keuangan, BNI telah menyalurkan kredit melalui 3.450 lembaga keuangan, dengan baki debit mencapai Rp 4,4 triliun per 30 Maret 2015.
"Dengan sinergi BUMN ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan menciptakan nilai tambah yang bermanfaat, bukan hanya bagi ke dua institusi tapi juga untuk mempercepat pertumbuhan bisnis UMKM," tandasnya.
Sektor UMKM memang sedang menjadi sorotan banyak pihak. Pasalnya, sektor tersebut bisa bertahan di saat krisis. Untuk itu, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah akan menyinergikan pembinaan wirausaha atau usaha Kecil Menengah (UKM) di berbagai lembaga.
Saat ini, Kementerian KUKM telah meminta data ke 23 lembaga pemerintah yang memiliki program pembinaan wirausaha atau UKM dan telah terkumpul sekitar 42 juta informasi tentang pelaku UKM di Indonesia.
Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, AA Gede Ngurah Puspayoga, pembinaan UKM saat ini tidak hanya berada di Kementerian KUKM tetapi tersebar di berbagai instansi. Padahal untuk mengoptimalkan pengembangan UKM perlu sinergi pembinaan agar lebih terarah dan efektif.
"UKM sebagai embrio wirausaha harus disinergikan pembinaannya dan tidak jalan sendiri-sendiri di setiap instansi,” kata Puspayoga. Data yang terkumpul dari berbagai instansi akan terus di validasi sehingga pemerintah memiliki data yang akurat tentang jumlah UKM di Indonesia. Dengan akurasi data diharapkan program-program pengembangan dapat lebih optimal. (Dny/Gdn)
Tingkatkan Penyaluran Kredit Bagi UMKM, BNI Gandeng PNM
Kementerian KUKM telah meminta data ke 23 lembaga pemerintah yang memiliki program pembinaan wirausaha atau UKM.
diperbarui 08 Mei 2015, 17:46 WIBDiterbitkan 08 Mei 2015, 17:46 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Komisaris dan Direksi Pertamina PN Keliling Tinjau Kondisi BBM hingga LPG di Regional JBB
Isi Libur Natal 2024 di Jakarta, 19 Ribu Wisatawan Padati Monas
Promo Jenius 2024-2025, Simak Panduan Lengkap Dapatkan Cashback dan Diskon Menarik!
Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Leicester City, Jumat 27 Desember 2024 Pukul 03.00 WIB di Vidio
67 Napi di Lampung Dapat Remisi Khusus Natal 2024, Tak Ada yang Langsung Bebas
Ciri-Ciri Orang Tidak Ikhlas Diungkap Buya Yahya, Bisa Dikenali dengan Cara Ini
Polisi Gerebek Indekos di Pesanggrahan Jaksel, Diduga Jadi Tempat Prostitusi
Badan Gizi Nasional Sebut Tak Ada Mandat untuk Ormas di Program Makan Bergizi Gratis
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala AFF 2024: Siapa Jadi Raja Asia Tenggara?
Hasil Piala AFF 2024 Singapura vs Vietnam: 2 Gol Telat Menangkan The Golden Star
Kerap Tak Akur dengan Rekan, RSUD Pirngadi Medan Pulangkan Dokter Koas Fladiniyah ke Kampus
Viral Pengakuan Perempuan Dianiaya Pacar Polisi Sampai Dirawat 2 Minggu di Rumah Sakit