Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mengebut proses pembangunan pembangkit listrik untuk memenuhi target kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW).
"Beberapa proyek sudah di tandatangani dan eksekusi. Hingga Agustus 2015 telah menandatangani beberapa proyek pembangunan pembangkit listrik," ujar Kepala Divisi Pengadaan dan Strategis PLN, Iwan Purwana di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (3/8/2015).
Baca Juga
PLN menargetkan pengadaan pembangunan pembangkit listrik 6 ribu Mega Watt (MW) pada 2015 sedangkan sisanya tahun depan. Iwan menuturkan, PLN tinggal menggarap konstruksinya setelah 2016 dan terpenuhi 10 ribu MW pada 2019.
Advertisement
"Kami secara internal PLN pengadaan 6.000 MW pada tahun ini sisanya tahun depan, diharapkan 10 ribu MW kontraknya 2017 sisanya untuk konstruksi, sehingga janji dapat disambungkan pada 2019. Kami bisa melakukan perbaikan karena dalam sejarahnya tender berulang," ungkapnya.
Rencana tersebut merupakan awal ketika PLN mendapat jatah membangun pembangkit listrik 10 ribu MW dalam proyek kelistrikan 35 ribu MW. Setelah pemerintah mengurangi jatah tersebut menjadi 5.000 MW, saat ini PLN sedang berhitung ulang.
Iwan mengungkapkan proyek pembangunan pembangkit yang sedang digarap PLN saat ini di antaranya, pembangunan pembangkit pulau terluar perbatasan di 50 lokasi, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo yang akan mulai dibangun 14 Agustus berkapasitas 100 Mega Watt (MW), kemudian PLTGU Grati 450 MW.
"Kami sedang memproses pembangkit Muara Karang PLTGU 500 MW, Tanjung Priok 800 MW, sekarang lagi proses pelelangan tahap satu, biasanya dua tahap. Diharapkan keduanya signing contract pada Desember 2015," ujar Iwan. (Pew/Ahm)