Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tidak mengubah tingkat bunga penjaminan pada periode 15 Mei 2015 sampai 14 September 2015. Untuk tingkat bunga penjaminan di bank umum dalam rupiah sebesar 7,75 persen, sedangkan valuta asing (valas) sebesar 1,50 persen.
LPS juga menetapkan tingkat bunga penjaminan sebesar 10,25 persen dalam bentuk rupiah di Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Sekretaris LPS, Samsu Nugroho mengatakan, tingkat bunga penjaminan sejalan dengan kondisi perekonomian dan perbankan saat ini.
"Laju pertumbuhan DPK bulan Mei 2015 masih berada di atas pertumbuhan kredit serta rencana pemerintah untuk mempercepat belanja anggaran di semester II akan memberikan efek positif terhadap likuiditas perbankan. Pergerakan nilai tukar dan respons perbankan terhadap perbaikan likuiditas akan menjadi faktor penting yang mempengaruhi tingkat bunga simpanan perbankan ke depan," jelas dia dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Dia mengatakan, sesuai ketentuan LPS apabila suku bunga simpanan yang diperjanjikan antara bank dan nasabah melebihi tingkat bunga penjaminan simpanan yang ditetapkan, maka simpanan nasabah tersebut tidak dijamin.
"Berkenaan dengan hal tersebut, bank diharuskan untuk memberitahukan kepada nasabah penyimpan mengenai tingkat bunga penjaminan simpanan yang berlaku dengan menempatkan informasi dimaksud pada tempat yang mudah diketahui," tuturnya.
Di samping itu, dia mengimbau supaya perbankan memperhatikan tingkat bunga penjaminan simpanan dalam rangka penghimpunan dana. Serta, bank juga mesti memantau arah pengelolaan likuiditas perekonomian oleh Bank Indonesia (BI) serta ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) juga tidak mengubah level BI Rate yang biasanya menjadi landasan LPS untuk menentukan penyesuaian suku bunga penjaminan.Â
Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan untuk mempertahankan BI Rate di level 7,5 persen, dengan suku bunga Deposit Facility 5,5 persen dan Lending Facility pada level 8 persen.
"Keputusan tersebut sejalan dengan upaya untuk menjaga agar inflasi berada pada kisaran sasaran inflasi plus minus 4 persen di 2015 dan 2016, " Jelas Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo, di Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Bauran kebijakan Bank Indonesia secara konsisten tetap diarahkan pada upaya menjaga stabilitas makroekonomi, di tengah berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global, serta menjaga pertumbuhan ekonomi melalui implementasi kebijakan makroprudensial yang akomodatif.
"Fokus kebijakan BI dalam jangka pendek akan diarahkan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidaksabilan ekonomi Global," lanjut Mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk tersebut. (Amd/Gdn)
LPS Tak Ubah Tingkat Bunga Penjaminan
LPS menetapkan tingkat bunga penjaminan sebesar 10,25 persen dalam bentuk rupiah di Bank Perkreditan Rakyat.
diperbarui 19 Agu 2015, 17:50 WIBDiterbitkan 19 Agu 2015, 17:50 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Memahami SD-WAN: Teknologi Jaringan Masa Depan
Manfaat Air Beras untuk Kesehatan Rambut, Begini Cara Membuat dan Menggunakannya
Polda Riau Pantau Ketat Distribusi Logistik Pilkada di Pulau Terluar Indonesia
Polisi Sebut Seluruh TPS Pilkada Kota Malang Masuk Kategori Kurang Rawan
5 Respons Gerindra hingga Bawaslu soal Surat Dukungan Prabowo ke RIDO di Pilkada Jakarta 2024
Sudah Terjual 800 Ribu Unit, Daihatsu Beri Apresiasi Pembeli Gran Max di GJAW 2024
Fokus Pagi : Longsor di Kab. Karo Menewaskan 8 Orang dan 2 Orang Masih dalam Pencarian
Tanggapi Kunjungan Prabowo ke Luar Negeri, Dino Patti Djalal: Indonesia Siap Jadi Pemain di Kancah Internasional
Platyhelminthes Adalah Hewan yang Seperti Apa? Ciri, Klasifikasi, dan Peran Ekologisnya
Mimpi di Antup Tawon: Makna, Tafsir, dan Kode Alam
HUT ke-16 Kota Tangerang Selatan, Ini Rekomendasi Tempat Wisata Murah di Tangsel
Cek Fakta: Tidak Benar Korban Perundungan Siswa SMP 3 Gowa dalam Video Ini Meninggal Dunia