Liputan6.com, Jakarta - Komisi XI DPR mencecar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Sofyan Djalil dengan pertanyaan dan kritikan terkait usulannya menaikkan target tingkat kemiskinan maupun tingkat pengangguran.
Dalam Rapat Kerja Lanjutan Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016, Komisi XI dan pemerintah telah menyepakati beberapa target pembangunan, seperti tingkat kemiskinan 5,2-5,5 persen, pengangguran 9,0-10,0 persen, gini rasio 0,39 dan indeks pembangunan manusia (IPM) 70,10.
Namun tiba-tiba di akhir pembacaan kesimpulan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Sofyan Djalil mengusulkan kenaikan tingkat kemiskinan menjadi 5,3 persen-5,6 persen dan tingkat pengangguran 9,5 persen-10,5 persen.
"Pressure atau tekanan terhadap lapangan kerja masih terjadi sampai hari ini sehingga tingkat kemiskinan akan terjadi peningkatan. Angka ini menyesuaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan 5,3 persen," jelas Sofyan di Gedung DPR, Selasa (22/9/2015) malam.
Sontak, usulan tersebut mengundang reaksi dari beberapa anggota Komisi XI. Sebut saja Anggota Komisi XI Fraksi Golkar, Misbakhun yang mengkritik pengajuan angka tersebut.
"Ini konsekuensi politiknya semakin berat lho, Pak. Keadaan makin memburuk karena angkanya meningkat dan perlu bicara dengan Presiden. Sebab tidak ada menteri yang menjalankan visi menteri sendiri. Konsultasi dulu dengan Presiden," tegas dia.
Anggota Komisi XI lain, Andreas Eddy Susetyo menambahkan, seharusnya target pembangunan, tingkat kemiskinan dan pengangguran yang sebelumnya diusulkan dapat menjadi tantangan bersama untuk DPR dan pemerintah.
"Kita bisa bersama mencari sektor-sektor mana yang mampu menciptakan lapangan kerja, supaya 1 persen pertumbuhan bisa kembali menyerap 250-400 ribu tenaga kerja. Tingkat pengangguran dan kemiskinan adalah harga mati," cetus dia.
Setelah melalui perdebatan alot, akhirnya tingkat pengangguran yang disetujui pemerintah dan Komisi XI DPR dikisaran 5,2-5,5 persen tingkat pengangguran; tingkat kemiskinan 9,0-10,0 persen dan gini rasio (indeks) 0,39 persen serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 70,10.
Sofyan Djalil Dicecar Karena Usul 2 Hal Ini ke DPR
Komisi XI DPR mencecar Kepala Bappenas Sofyan Djalil dengan pertanyaan dan kritikan terkait usulan menaikkan target tingkat kemiskinan.
diperbarui 22 Sep 2015, 23:31 WIBDiterbitkan 22 Sep 2015, 23:31 WIB
Kemiskinan yang kian tinggi tak mengurungkan niat mereka untuk menjadikan kolong jembatan sebagai tempat tinggal, Jakarta, Senin (16/6/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ini Cara Pakai ChatGPT di iPhone Tanpa Perlu Punya Akun OpenAI, Seperti Apa?
Tolak Pinangan Manchester United, Omar El Hilali: Saya Bukan Pemain Mata Duitan
Forum Taaruf Indonesia Gelar Nikah Massal Gratis di Yogyakarta, Cek Detailnya
Melatih Anak Mandiri di Toilet, Kunci Hindari Penyakit Infeksi dan Stres Keluarga
2,7 Juta Tiket Kereta Api Buat Libur Tahun Baru Sudah Ludes Terjual, Cek Kursi Tersisa
VIDEO: Jelang Wacana Deportasi Massal, New York City Kencangkan Ikat Pinggang
Sutradara Janjikan Squid Game 3 Lebih Baik dari Musim 2
Deretan Hoaks Terkait Makan Bergizi Gratis, Simak Daftarnya
Valuasi Saham Apple Dekati USD 4 Triliun Dampak Antusias Investor pada AI
Hasto Kristiyanto Belum Ditahan Meski Sudah Tersangka, Ini Penjelasan KPK
Gaya Mentereng Iriana Jokowi Makan ke Warung Ayam Goreng Bareng Cucu, Tenteng Tas Branded
6 Potret Detik-Detik Nikita Willy Melahirkan Pakai Metode Water Birth, Tenang Banget