Top 5 Bisnis: Sosok Anak Muda Terkaya Dunia Curi Perhatian

Pria ini menjadi anak muda paling kaya di dunia dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar setara Rp 30,7 triliun.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 05 Okt 2015, 09:09 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2015, 09:09 WIB
Evan Thomas Spiegel, pendiri dan CEO aplikasi Snapchat.
(Foto: CNBC)

Liputan6.com, Jakarta - Usianya masih belia. Masih jauh menginjak 30 tahun. Tapi siapa sangka, dia masuk jajaran orang terkaya di Amerika Serikat versi Forbes. Dua sahabat, Evan Spiegel, 25 tahun dan Bob Murphy, 27 tahun baru pertama kalinya masuk dalam daftar ini.

Spiegel adalah anak muda paling kaya di dunia dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar setara Rp 30,7 triliun. Jumlah kekayaan yang sangat mencengangkan untuk anak muda umur 25 tahun.

Sedangkan Murphy, total kekayaannya mencapai US$ 1,8 miliar atau setara Rp 26,3 triliun dan masuk jajaran nomor 357 dunia. Keduanya adalah pencipta aplikasi pengiriman pesan, Snapchat.

Kekayaan Spiegel si anak muda paling tajir di dunia menjadi informasi yang paling menarik pembaca. Lengkapnya, berikut lima artikel yang paling populer di kanal bisnis Liputan6.com, edisi Minggu, 4 Oktober 2015:


1. Anak Muda Terkaya Dunia, Baru 25 Tahun Punya Duit Rp 30 Triliun


Evan Spiegel adalah anak muda paling kaya di dunia dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar setara Rp 30,7 triliun. Jumlah kekayaan yang sangat mencengangkan untuk anak muda umur 25 tahun.

Sahabatnya, Bob Murphy, total kekayaannya mencapai US$ 1,8 miliar atau setara Rp 26,3 triliun dan masuk jajaran nomor 357 dunia. Keduanya adalah pencipta aplikasi pengiriman pesan, Snapchat.

Dua sahabat ini bertemu di Stanford University hingga akhirnya bersama rekan yang lain menciptakan aplikasi ini. Kini Snapchat punya nilai pasar hingga mencapai US$ Rp 234 triliun. Tak heran, mereka 'kecipratan' kekayaan yang sangat besar.

2. Jokowi Mau Turunkan Harga BBM, Ini Komentar DPR

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sinyal akan mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Senin, 5 Oktober 2015. Anggota Komisi VII DPR Kurtubi menyambut baik langkah yang diambil pemerintah.

Menurut dia, kebijakan yang diambil tersebut sangatlah tepat untuk mendorong mempercepat pertumbuhan ekonomi saat lesu. Untuk itu,  harus ada upaya-upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan meningkatkan daya beli rakyat melalui menurunkan harga BBM.

"Ekonomi kita sedang terpuruk. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada  Triwulan II 2015 ini bahkan menyentuh level terendah dalam 10 tahun terakhir. Ini memprihatinkan sekali," kata Kurtubi saat berbincang dengan Liputan6.com.

3. 1.700 PNS Terindikasi Bodong?

Badan Kepegawaian Nasional (BKN) menyebut status 1.700 Pegawai Negeri Sipil (PNS) ditolak setelah melakukan proses registrasi pendataan ulang PNS melalui sistem e-PUPNS. Lembaga tersebut masih mengevaluasi apakah PNS tersebut fiktif alias bodong atau ada kesalahan saat pengisian e-PUPNS.

Kepala BKN, Bima Haria Wibisana menegaskan bahwa ribuan PNS tersebut belum disebut berstatus fiktif, melainkan ditolak atau reject paska daftar ulang lewat e-PUPNS 2015 hingga Oktober ini.
   
e-PUPNS adalah proses pendataan ulang PNS melalui sistem teknologi informasi yang meliputi tahap pemutakhiran data oleh setiap PNS, serta validasi dan verifikasi data secara menyeluruh oleh instansi pusat/instansi daerah sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.

4. Pengusaha: Buruh Sudah Terlanjur Hidup Enak

Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) kecewa dengan pembahasan formula khusus pengupahan yang tak kunjung selesai. Beban dunia usaha semakin berat ketika buruh selalu menuntut kenaikan upah signifikan di tengah kondisi perekonomian yang sedang sulit.

Ketua Umum Aprisindo, Eddy Widjanarko mengungkapkan, perhitungan upah minimum buruh selalu dibahas dalam tripatrit antara pengusaha, pemerintah dan buruh. Sayang dalam pelaksanaannya, kerap melenceng dan tidak konsisten sehingga penetapan upah di luar prediksi.

Menurut Eddy, pengusaha selalu kalah menghadapi tuntutan buruh, mengingat basis serikat pekerja di Indonesia cukup banyak. Bayangkan saja dengan jumlah 25 orang buruh, kata dia, mereka sudah bisa mendirikan satu serikat pekerja.

Parahnya lagi, sambung Eddy, buruh sudah terlanjur enak dengan tuntutan upah berbasis perhitungan inflasi di era kepemimpinan Soeharto. Ditambah dengan permintaan sesuai Komponen Hidup Layak (KHL) sebagai dasar penetapan upah minimum.

5. Indonesia Punya Kopi Termahal di Dunia

Kementerian Perdagangan punya cara seru merayakan Hari Kopi Internasional (International Coffee Day) yang diluncurkan pada Kamis lalu (1/10/2015), di arena World Expo Milano (WEM), di Milan, Italia. Indonesia membagi-bagikan kopi luwak gratis.

Kopi termahal di dunia itu menjadi simbol penting bahwa Indonesia merupakan penghasil kopi terbaik di dunia. Sambil menyeruput kopi luwak, para pengunjung Paviliun Indonesia di arena WEM diminta memberi sumbangan sukarela untuk diberikan kepada para petani di daerah Getasan, Jawa Tengah, Indonesia.

(Ndw/Igw)

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya