Jokowi: Holding BUMN Harus Segera Dibentuk

Pelindo harus sudah mulai mengarah ke pembentukan holding. Sehingga Pelindo 1,2,3,4 itu semuanya dalam sebuah sistem logistik nasional.

oleh Arthur Gideon diperbarui 22 Okt 2015, 09:59 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2015, 09:59 WIB
20151016-Presiden Jokowi
Presiden RI Joko Widodo menjawab pertanyaan saat wawancara khusus di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2015). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan,menginginkan agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi besar. Salah satu ide yang dilontarkan oleh Jokowi untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan membentuk holding atau perusahaan joint venture.

“Itu saya kira urusan di Menteri BUMN. Tetapi saya ingin agar BUMN-BUMN kita ini menjadi besar, entah lewat re-evaluasi aset dan lain-lain itu. Saya kira urusan menteri, yang jelas saya ingin BUMN kita menuju BUMN yang besar, BUMN yang lincah, BUMN yang kuat,” kata Presiden Jokowi seperti dkutip dari situs setkab.go.id, Kamis (22/10/2015).

Presiden mencontohkan Temasek maupun Khazanah yang sangat cepat melesat karena membentuk perusahana holding yang benar. Jika tidak mau langsung membentuk holding, menurut Presiden, bisa dimulai dengan virtual holding dulu. “Tidak apa-apa, tetapi betul-betul sudah memulai. Sehingga menjadi sebuah sistem, tidak bekerja sendiri-sendiri,” ujarnya.

Menurut Jokowi, Pelindo harus sudah mulai mengarah ke pembentukan holding. Sehingga Pelindo 1,2,3,4 itu semuanya dalam sebuah sistem logistik nasional yang menjadikan betul-betul barang kita murah. Biaya transportasi murah, biaya distribusi logistik murah.  PTPN pun juga diharapkan melakukan hal yang sama.  

"Arah ke sana harus segera dimulai. Saya sudah perintahkan ke Menteri BUMN agar secepatnya ini bisa dipaparkan peta jalan dan roadmap ke depan seperti apa,” tegasnya. 

Presiden juga berharap agar BUMN mulai terbuka dan siap untuk joint venture. Teknisnya ia serahkan ke masing-masing perusahaan. Tetapi harus ada kalkulasi dan hitung-hitungan. Beberapa, lanjut presiden sudah mulai, dan itu kelihatan membesar dan kelihatan memberikan kontribusi yang baik kepada Negara.

“Kalau tidak ya kita akan begini-begini terus. Saya lihat yang sudah berani joint langsung kelihatan besar. Kelihatan manajemennya lebih baik. Saya kira banyak sekali sekarang ini keinginan dari investasi luar untuk joint venture. Ya yang paling penting dihitung, dikalkulasi, dilihat performa dari yang ingin joint seperti apa,” pungkas Jokowi. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya