Liputan6.com, Jakarta - Menyiapkan dana darurat ternyata juga tak kalah penting dengan investasi. Dana darurat dapat digunakan ketika seseorang sakit dan kena pemutusan hubungan kerja (PHK) tanpa mendapatkan pesangon.Untuk menyiapkan dana darurat ini membutuhkan kedisiplinan.
Tak hanya itu anggaran dana darurat juga disesuaikan dengan risiko pekerjaan yang diemban. Perencana Keuangan Safir Senduk menuturkan, minimal dana darurat yang perlu disiapkan minimal tiga bulan pengeluaran. Jadi, bila seseorang memiliki pekerjaan seperti freelancer dan artis maka dana darurat dikeluarkan dapat lebih besar.
“Prinsipnya semakin kita merasa risiko pekerjaanmakin besar perbesar dana cadangan. Kita seorang freelance tak bekerja pada perusahaan, profesional,penyanyi, apapun itu, self employee, perbesar dana cadangan 6-9 bulan pengeluaran, tetapi kalau pengusaha 9-12 bulan,” kata Safir saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti ditulis Minggu (25/10/2015).
Advertisement
Safir juga menyarankan untuk menyiapkan dana cadangan sebaiknya dilakukan sebelum investasi. Hal ini dilakukan agar seseorang dapat leluasa untuk berinvetasi ke depannya. Lalu sebaiknya berapa persen disiapkan dari gaji untuk dana darurat, Safir mengatakan, menyisihkan dana darurat sebaiknya minimal 10 persen dari gaji.
“Kalau pendapatan Rp 5 juta sisihkan minimal Rp 500 ribu, paling sedikit 10 persen. Lebih boleh kalau kurang jangan. Kalau kurang dari 10 persen agak lambat untuk siapkan dana darurat,” kata Safir.
Untuk mempercepat isi dana darurat itu, Safir menuturkan, seseorang juga dapat memanfaatkan perhiasan yang sudah lama tidak dipakai. Perhiasan itu dapat dijual untuk mengisi dana darurat. Dengan cara ini jadi tidak hanya mengandalkan pendapatan bulanan.
Safir pun membagikan tipsnya untuk disiplin menyiapkan dana darurat:
1.Buka Tabungan Rencana
Safir menuturkan, motivasi menabung sifatnya psikologis jadi tergantung kemauan. Kadang bila keinginan untuk belanja lebih kuat ketimbang menabung. Jadi agar menabung dengan baik, seseorang dapat membuka tabungan rencana berjangka. Dengan tabungan ini, dana otomatis didebet, dan dikunci dalam waktu tertentu.
2. Membeli Emas
Cara kedua adalah dengan cara menabung ke tempat menarik mata kita secara visual. Untuk orang senang visual contohnya beli emas batangan secara rutin. Safir mengatakan, bagi sebagian orang terutama perempuan membeli dan menabung emas secara rutin itu hal menarik. “Jadi buat tertarik secara rutin untuk menabung seperti membeli emas,” kata Safir.Jadi apakah Anda sudah siapkan untuk dana darurat?. (Ahm/Igw)