Realisasi Deflasi Bakal Kerek IHSG

Indeks saham bergerak pada rentan support di level 4.416 kemudian resistance pada level 4.545.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 03 Nov 2015, 06:21 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2015, 06:21 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Pengunjung melintas di dekat monitor perkembangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka melemah sebesar 12,76 poin. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Laporan ekonomi makro khususnya mengenai data Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober 2015 menjadi penopang kenaikan indeks saham.

"Rilis data ekonomi akan turut memberikan sentimen positif dan mendongkrak proses kenaikan dari IHSG," kata Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya dalam risetnya di Jakarta, Selasa (3/11/2015).

Untuk diketahui,  Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan realisasi IHK pada Oktober 2015 tercatat deflasi 0,08 persen. Realisasi ini berbeda dengan posisi Oktober 2014 yang mengalami inflasi mencapai 0,47 persen. Deflasi ini terjadi berturut-turut setelah realisasi deflasi 0,05 persen pada periode September 2015.

William melanjutkan, indeks saham bergerak pada rentan support di level 4.416 kemudian resistance pada level 4.545.


Sementara PT Sinarmas Sekuritas menjabarkan bahwa IHSG akan bergerak variatif dengan kisaran support 4.437 kemudian resistance pada level 4.500. Adapun penggerakan indeks, menurut Sinarmas Sekuritas dipengaruhi oleh sentimen dalam negeri.

"Dalam negeri akan dirilis data confidence index (CCI) bulan Oktober yang diperkirakan berada di level 101, setelah bulan sebelumnya tercatat di 97.5," tulis Sinarmas Sekuritas dalam keterangannya.

Analis PT Reliance Securities, Lanjar Nafi menerangkan, pada penutupan kemarin bursa Asia ditutup variatif. IHSG cenderung positif karena didorong data ekonomi Jepang serta hasil pertemuan Bank of Japan (BOJ) yang membuat pasar menjadi bergairah.

Lanjar memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.425 kemudian untuk resistance di level 4.580. Menurutnya, IHSG masih berpeluang menguat.

William merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Sinarmas Sekuritas memilih PT Charoen Pokhphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya