Liputan6.com, Jakarta - Di tengah ketidakkondusifan sistem perburuhan di Indonesia, termasuk Batam, PT Sumitomo Wiring System Batam Indonesia (SWSBI) tetap ingin merealisasikan ekspansi usaha di Tanah Air. Perusahaan asal Jepang yang memproduksi kabel harness untuk mobil ini akan menambah investasinya di Batam senilai jutaan dolar Amerika Serikat (AS) dan juga akan menyerap ribuan tenaga kerja.
Dalam kunjungan kerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ke pabrik SWSBI di Kawasan Industri Batamindo, Batam, Kepulauan Riau, Kepala BKPM, Franky Sibarani mengaku, Sumitomo Wiring System akan melakukan ekspansi proyeknya, dengan rencana investasi sebesar US$ 5 juta atau setara Rp 68 miliar (kurs Rp 13.600 per dolar AS). Sementara tenaga kerja yang bisa terserap mencapai 1.500 orang.
"‎Jadi rencana perluasan pabrik yang tadinya di China, ditarik ke Indonesia. Karena mereka melihat produktivitas di sini masih tinggi. Biaya atau upah buruh pun di Indonesia lebih bersaing, sedangkan upah buruh di China sudah mahal," terang Franky saat berbincang dengan wartawan, Rabu (4/11/2015).Â
Baca Juga
Ekspansi tersebut, katanya, membuktikan bahwa Batam masih menjadi tujuan investasi memiliki daya tarik bagi investasi yang berorientasi ekspor. Hanya saja, dirinya menyadari bahwa maraknya aksi demo buruh dan kondisi infrastruktur masih perlu diperbaiki.
"Tapi kami optimistis, investasi penanaman modal asing (PMA) di Batam ‎tetap tumbuh di tahun-tahun mendatang," tutur Franky.
Sementara itu, Senior General Manager SWSBI, Djoko Adiprabowo mengatakan, perusahaan sudah memulai pembelian mesin-mesin baru dan akan didatangkan pada Desember 2016. Dengan begitu, aktivitas produksi dari perluasan pabrik dan kapasitas bisa terlaksana awal tahun depan.
"Kami akan mulai produksi di pertengahan Februari 2016. Jadi kami mohon diberikan kemudahan untuk mendatangkan mesin-mesin maupun investasi selanjutnya," harap Djoko.Â
SWSBI merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) asal Batam yang telah eksis selama 25 tahun. Realisasi investasi perusahaan tersebut berdasarkan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) Semester I Tahun 2015 tercatat sebesar US$ 16 juta atau sekitar Rp 201 miliar. Adapun tenaga kerja yang diserap hingga saat ini sebesar 1.500 orang.
SWSBI memiliki kapasitas produksi wire harness 260.000 set per tahun. Sebesar 100 persen hasil produksinya diserap pasar ekspor, seperti ke Thailand, Vietnam, dan Tiongkok dengan nilai ekspor US$ 383 juta sepanjang semester I 2015.‎ "Pangsa pasar kami adalah Mitsubshi 61 persen, Daihatsu 24,6 persen dan Toyota 14,4 persen," tambah Djoko
Saat didirikan pada 1990, nilai kapitalisasi Sumitomo Wiring System baru US$ 5 miliar. Namun kini meningkat seiring peningkatan penjualan atau pendapatan. Sampai saat ini, perusahaan mempekerjakan 1.492 karyawan, terdiri dari 728 laki-laki dan 764 tenaga kerja wanita. Sumitomo Wiring System menempati area pabrik seluas 15 ribu meter persegi.
"Dalam produksi, material bahan baku masih diimpor dari Jepang 51 persen, Asia 30 persen (Malaysia, Thailand dan Filiphina). Sedangkan lokal konten yang dipakai hanya 19 persen," tandas Djoko. (Fik/Gdn)