Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan bisnis infrastruktur tidak akan pernah 'mati', apalagi di Indonesia. Ia menjelaskan, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kebutuhan infrastruktur lebih banyak, dibanding negara daratan.
"Tentu bagi para tamu-tamu kita tentu sangat mengetahui penduduk Indonesia yang sangat berkembang yang terdiri dari ribuan pulau tentu kebutuhannya jauh lebih banyak dari pada Singapura, Malaysia, Filipina, dan lain-lain," kata JK, dalam acara Indonesia Infrastructure Week 2015, di JCC, Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Baca Juga
Bos Kalla Grup itu membandingkan peluang bisnis infrastruktur Indonesia dengan Malaysia. Di Negeri Jiran itu jumlah penduduknya hanya 25 juta, sementara penduduk Indonesia mencapai 250 juta.
Advertisement
"Berarti nanti kebutuhan kita 10 kali lipat kebutuhan Malaysia. Jangan lupa infrastruktur itu negara kepulauan jauh lebih banyak dibutuhkan dibandingkan negara daratan," tegas dia.
Pemerintah, lanjut dia, untuk menunjukkan keberpihakannya dalam pembangunan infrastruktur yang merata telah menetapkan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai yang tertinggi. Total anggaran kementerian yang dipimpin Basuki Hadimuljono itu mencapai Rp 100 triliun.
"Mudah-mudahan bisa mencapai 150 sampai 200 triliun untuk PU. Walaupun sebenarnya kita ingin lebih tinggi lagi, tapi terkendala keterbatasan anggaran. Tapi anggaran juga ada di daerah," papar JK. (Silvanus A/Ahm)*