Pembangunan Bandara Lebak Terkendala Ruang Udara

Pengembangan bandara Lebak menjadi salah satu pendukung dalam masterplan pengembangan Kota aerotropolis.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Nov 2015, 20:10 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2015, 20:10 WIB
Pesawat Lion Air
(Liputan6.com/Fahrizal Lubis)

Liputan6.com, Jakarta - PT Lion Group berencana mengembangkan Bandara Lebak, Banten sebagai bandara komersial yang lebih besar. Ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Namun rencana tersebut masih tersendat.

‎Direktur Navigasi Penerbangan Direktorat jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto menjelaskan, sampai saat ini rencana pembangunan bandara tersebut masih mandek. Hal ini dikarenakan ruang udara bandara Lebak jika ingin dikembangkan bakal bersinggungan dengan beberapa bandara lain. 

"‎Terkait Lebak, di Bandara Soetta, Halim, ini kan juga berkembang, kita tahu Halim ke depan akan jadi pangkalan udara utama TNI AU, ini membutuhkan ruang gerak pesawat udara. Ada Bandara Curug juga, banyak bandara, Lebak ini slotnya agak menyulitkan penggunaan ruang udara lain," kata Novie saat berbincang dengan wartawan di Penang Bistro, Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Namun demikian, Novie masih membuka pintu bagi Lion Group dan mitra pengembangannya untuk menjelaskan dan menawarkan solusi terkait persoalan itu. Jika nantinya kedua belah pihak menemukan solusi, maka tidak ada alasan bagi Kementerian Perhubungan untuk menolak memberikan izin pengembangan bandara.

Hanya saja, Novie menegaskan hal yang paling utama untuk pengembangan industri penerbangan adalah aspek keselamatan. Berbeda dengan moda transportasi lainnya, industri penerbangan, aspek keselamatan adalah harga mati.

"Yang penting pengelola yakinkan ke kita aske keselamatan bisa dikelola dengan baik, artinya dengan adanya bandara Lebak tidak mengurangi tingkat pelayanan keselamatan maskapai yang ada," tegas dia.

Untuk memutuskan hal ini, pihak Kementerian Perhubungan akan mengadakan pertemuan dengan Lion Group dan para pengembangnya pada akhir pekan ini.

Seperti diketahui, pengembangan bandara Lebak ini menjadi salah satu pendukung dalam masterplan pengembangan Kota aerotropolis. Aerotropolis ini merupakan kawasan properti yang memiliki fasilitas bandar udara. Rencananya bandara Lebak ini akan dibangun di atas tanah seluas 7000 hektar (ha)‎. (Yas/Gdn)

 
 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya