Kenaikan Suku Bunga The Fed Bisa Genjot Ekspor RI

Hal ini bisa menjadi peluang bagi RI untuk menggenjot kinerja ekspor.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 22 Des 2015, 17:25 WIB
Diterbitkan 22 Des 2015, 17:25 WIB
20150915-Bongkar Muat di JICT-Jakarta
Suasana bongkar muat di Jakarta International Contener Terminal (JICT),Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/9/2015). Nilai ekspor Indonesia Agustus 2015 mencapai US$12,70 M atau meningkat 10,79 persen dibanding ekspor Juli 2015. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve) telah menaikan suku bunga acuan pekan kemarin. Hal ini bisa menjadi peluang bagi RI untuk menggenjot kinerja ekspor.

Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengaku optimis jika kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) akan mendorong kinerja ekspor Indonesia.

Thomas menerangkan, keputusan the Fed yang akhirnya suku bunga bank merupakan indikasi jika perekonomian AS telah pulih. Untuk perdagangan, hal itu menjadi positif karena imbasnya, permintaan barang akan naik.

"AS menaikan karena ekonomi semakin pulih. Akselerasi perekonomian AS disusul akselerasi ekonomi Eropa positif untuk perdagangan. Kita jangan liat sisi negatif," kata di Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Dia menegaskan, itu peluang yang mesti dimanfaatkan negara berkembang."AS percaya diri ekonomi kuat, dan buat kita negara berkembang berita menggembirakan ekonomi menguat, Eropa menguat akan memberikan peluang positif ekspor," ujarnya.

Meski pemerintah bisa memanfaatkan peluang tersebut menjadi hal yang positif, di sisi lain itu akan berdampak negatif bagi sektor moneter. Lantaran, kenaikan The Fed akan mendorong permintaan akan mata uang dolar.

"Kenaikan bunga di satu sisi secara moneter mengakibatkan tekanan padaa kurs rupiah," tandas dia. (Amd/Zul)

 

 

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya