Bagaimana Prospek Sektor Properti di Tahun Monyet Api?

Sektor properti dan tambang menurun pada 2015 lantaran kena imbas pelemahan ekonomi global.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Feb 2016, 19:31 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2016, 19:31 WIB
Tradisi Menyambut Si Monyet Api
Tak terasa, tahun baru kaum Tionghoa sebentar lagi tiba. Berbagai kesibukan pastinya akan meramaikan penyambutan kedatangan si Monyet Api.

Liputan6.com, Jakarta - Sektor properti dan pertambangan menurun pada 2015 lantaran terkena imbas dari pelemahan ekonomi dan harga komoditas jatuh di pasar global.

Lalu bagaimana prospek kedua sektor tersebut di 2016 yang menurut kalender masyarakat Tionghoa merupakan tahun monyet api?

Ahli Fengshui Ferry Wong mengatakan, ‎penjualan rumah akan kembali bergairah di tahun monyet api. Bisnis jual-beli rumah pada tahun ini diyakini bakal meningkat pesat. Namun bisnis kontraktor pembangunan perumahan akan sedikit meredup karena diperkirakan banyak terhalang oleh masalah tanah.

"Pertanahan agak kurang di tahun ini, tetapi penjualan rumahnya akan bagus. Pertanahan kurang bagus karena unsurnya tanah, sedangkan ini tahun api," ujar Ferry saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Senin (8/2/2016).

Selain itu, sektor pertambangan seperti minyak bumi juga diyakini masih akan lesu pa‎da tahun monyet api ini. Ferry mengungkapkan, minyak bumi berasal dari unsur air, sedangkan air dan api merupakan dua unsur yang berseberangan.

"Yang kurang bagus itu yang berkaitan dengan unsur air, seperti minyak bumi. Makanya harga minyak dunia diperkirakan masih belum bagus. Tapi kalau emas itu akan bagus, karena unsurnya logam," kata dia.

Ferry menambahkan, perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan minyak bumi harus lebih waspada pada tahun ini. Dia menyarankan agar perusahaan-perusahaan tersebut mencari bidang usaha lain yang tidak berkaitan dengan unsur air.

"Coba bisnis atau peluang lain, kalau bisnis di minyak pada tahun ini kurang baik,"‎ ujar dia. (Dny/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya