Garuda Indonesia-Airbus Sepakati Kerja Sama Rp 18,8 Triliun

Presiden Joko Widodo menyaksikan perjanjian kerja sama antara PT Garuda Indonesia dengan Airbus, saat lawatannya ke Inggris.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 20 Apr 2016, 13:56 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2016, 13:56 WIB
20160217-Singapore-Airshow-2016
Airbus menampilkan A400m yang digadang gafang sebagai pesawat angkut militer jarak jauh terbesar dan efektif. (Liputan6.com/Ilyas-Praditya)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan perjanjian kerja sama antara PT Garuda Indonesia dengan Airbus, saat lawatannya ke Inggris. Kedua perusahaan tersebut sepakat kerja sama senilai 1 miliar pounds atau setara Rp 18,8 triliun (kurs 18.872 per pound sterling).

Penandatanganan itu juga terjadi si sela Pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron, di Downing Street Number 10, London, Selasa (19/4) Pukul 11.30 waktu setempat.

Duta Besar Inggris Moazzam Malik mengatakan, selain membicarakan masalah ekstremisme yang dihadapi oleh semua negara di masa sekarang ini, juga dibahas upaya untuk mempererat hubungan perekonomian kedua negara.

“Hari ini kedua pemimpin me-review kemajuan, dan juga menandatangani kerjasama melalui MoU antara Airbus dan Garuda. Kesepakatan besar lebih dari 1 miliar pound sterling. Harapan kami jumlah deals yang ditandatangani di London lebih besar dari negara lain selama tahun ini,” kata Dubes Inggris di Jakarta, Moazzam Malik seperti dikutip dari lama resmi Sekretaris Kabinet, Rabu (21/4/2016).

Menurut Moazam, kesepakatan itu adalah pembelian 14 pesawat baru oleh Garuda Indonesia. Sebagian komponen pesawat dibuat di Inggris dan sebagian dibuat di negara lain di Eropa. Pesawat ini menggunakan mesin Rolls Royce.

Selain kerjasama dengan Airbus, Garuda Indonesia juga menyepakati kerja sama dengan Rolls Royce, dalam rangka pelatihan junior, insinyur dan teknisi pesawat di Indonesia. (Zul/Gdn)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya