Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mendorong perusahaan asing untuk mengelola Pelabuhan Patimban yang akan dibangun mulai 2017. Pelabuhan Patimban berada di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Jonan menuturkan meski akan dioperasikan oleh investor asing, pelabuhan ini 100 persen milik pemerintah. Pelabuhan ini berbeda dengan pelabuhan-pelabuhan yang selama ini dioperasikan oleh badan usaha milik negara (BUMN).
Baca Juga
"Iya (asing), tapi tidak apa-apa kalau ada patungan asing dengan Indonesia. Yang penting pelabuhannya milik Indonesia 100 persen, hanya saja yang mengoperasikan kita buka," kata Jonan saat berbincang dengan wartawan yang ditulis, Selasa (3/5/2016).
Advertisement
Baca Juga
Jonan menambahkan dengan pengoperasian pelabuhan yang akan memiliki kapasitas 7,5 juta Teus ini oleh asing, maka akan menimbulkan persaingan usaha di setiap pelabuhan. Selama ini, sebagian besar pelabuhan dikelola oleh BUMN dan cenderung monopoli.
"Biar bersaing, makanya kita cari pesaingnya. Bisa saja asing gandeng perusahaan lokal, tidak harus murni asing semua juga," tutur Jonan.
Seperti diketahui, pemerintah telah memastikan akan membangun Pelabuhan Patimban sebagai pengganti Pelabuhan Cilamaya. Pembangunan tahap awal dijadwalkan dilakukan pada 2017 dengan target penyelesaian pada 2019.
Total biaya untuk membangun Pelabuhan Patimban ini Jonan menuturkan membutuhkan dana sekitar Rp 40 triliun. Untuk mekanisme pembiayaannya akan dilakukan mekanisme G to G dengan pemerintah Jepang.
Jepang menjadi negara yang menyatakan minatnya untuk membangun Pelabuhan Patimban. Bahkan, untuk memuluskan pembangunan pelabuhan ini, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan terbang langsung ke Jepang pada akhir bulan nanti. (Yas/Ahm)