Produksi Minyak RI Capai Target

Produksi minyak Indonesia sampai 14 Mei 2016 telah melebihi target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Mei 2016, 15:34 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2016, 15:34 WIB
Ilustrasi Harga Minyak
Ilustrasi Harga Minyak

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi minyak Indonesia sampai 14 Mei 2016 telah melebihi target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016.

Kepala Divisi Pengeboran dan Operasi SKK Migas Ngatijan mengatakan, ‎sampai 14 Mei 2016 target produksi minyak Indonesia mencapai 831,7 ribu barel per hari (bph), lebih tinggi dari target APBN 2016 830 ribu bph.

"‎Berdasarkan produksi 14 Mei 2016 pencapaian 831,7 ribu jadi terhadap APBN 100,2 persen lebih tinggi," kata Ngatijan, dalam diskusi di Jakarta, Rabu (18/5/2016).

‎Ngatijan menambahkan, untuk lifting minyak sampai 14 Mei 2016 mencapai 781, 1 ribu bph atau 94 persen dari target. Terjadi perbedaan jumlah produksi dengan lifting minyak karena minyak yang baru diproduksi tidak bisa masuk ke dalam lifting.

"Ada delta antara produksi dengan lifting yang diproduksikan tidak bisa langsung di-lifting karena masih berupa stok yang tidak bisa diangkat," tutur Ngatijan.
‎
Menurut Ngatijan, tidak tercapainya lifting terhadap target tersebut, disebabkan ada produsen minyak atau Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang menyimpan hasil produksi minyaknya. Mereka melakukan itu karena harga minyak masih rendah.

"Strategi lifting KKKS perkembangan harga minyak saat ini beberapa tidak di-lifting masih dalam tangki stok," tutup Ngatijan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya