Hindari 6 Kesalahan Atur Keuangan Keluarga

Mengatur keuangan sangat perlu dilakukan untuk memenuhi keperluan dan kebutuhan keluarga.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Mei 2016, 19:21 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2016, 19:21 WIB
Ilustrasi Pasangan
Ilustrasi Pasangan

Liputan6.com, Jakarta - Bagi kebanyakan orang, mengatur keuangan bukanlah perkara mudah untuk dilakukan. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan, di antaranya kejelian dan ketelitian.

Setiap hari kita akan menjumpai hal ini dan pasti kita harus menjalaninya agar keuangan bisa terkendali hari demi hari.

Dalam keluarga terutama, mengatur keuangan sangat perlu dilakukan untuk memenuhi keperluan dan kebutuhan keluarga.

Pernahkah terlintas dalam benak anda pertanyaan mengapa keuangan Anda membengkak dan bagaimana bisa pengeluaran begitu besar sementara putra-putri Anda belum memerlukan biaya yang banyak? Pertanyaan tersebut dapat terjawab dengan kita mengintrospeksi diri seperti dikutip dari www.cermati.com, Kamis (19/5/2016):

1. Minimnya Diskusi Bersama Pasangan

Peran wanita dalam mengatur keuangan diakui lebih dominan dalam pengaturan keuangan keluarga. Meski begitu, tidak ada salahnya jika mereka melakukan diskusi bersama pasangan untuk mengatur pengeluaran keluarga.

Tindakan ini tentu saja lebih bijaksana dan menghindari kesan bahwa seorang istri itu memiliki otoritas dominan dalam keluarga.

Pasangan, dalam hal ini suami, juga memiliki hak untuk mengetahui tentang keuangan serta pengeluaran keluarga terutama jika hal tersebut berkaitan dengan masalah yang perlu dibicarakan bersama.

Ada baiknya untuk mendiskusikan masalah terutama tentang kendali keuangan keluarga bersama pasangan agar terhindar dari perselisihan dan ketidakpahaman dalam keluarga.

Sering Tinggalkan Rumah Saat Akhir Pekan

2. Sering Meninggalkan Rumah untuk Akhir Pekan

Setiap keluarga pasti berkeinginan untuk tamasya bersama saat akhir pekan di luar rumah. Akan tetapi, hal inilah yang justru menjadi tantangan berat bagi pasangan dalam pengelolaan keuangan apabila hal tersebut dilakukan secara berlebihan.

Bisa dibayangkan bagaimana jika melakukan tamasya bersama setiap akhir pekan. Hal ini akan memicu bengkaknya pengeluaran, entah itu hanya untuk sekadar makan atau tamasya bersama. Hal ini akan berimbas pada keuangan keluarga.

Boleh saja jika berkeinginan berlibur bersama keluarga di akhir pekan, akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa pengeluaran harus dihemat untuk menghindari dampak negatif dari salah langkah mengatur keuangan bagi kita dan keluarga.

3. Kebutuhan Anak yang Lepas Kendali

Dalam setiap keluarga, anak merupakan anugerah terindah yang dimiliki dan harus dijaga dengan baik. Namun tak jarang, perlakuan orang tua yang berlebihan justru membuat anak bersikap manja dengan memberikan semua yang diinginkan oleh sang buah hati.

Hal ini memang  merupakan salah satu bentuk kasih sayang orang tua terhadap buah hati, tetapi justru hal ini akan merusak pribadi anak dan menjadikannya manja, buruknya lagi, ini berpengaruh terhadap pengeluaran keluarga.

Tidak salah memang ketika kita membelikan apa yang anak inginkan, akan tetapi perlu dipertimbangkan apakah itu merupakan hal penting bagi mereka atau tidak.

Orang tua perlu bertindak sadar diri dan menahan untuk melakukannya,diperlukan kemampuan menahan ego, berpikir positif serta masuk akal mengenai pemenuhan kebutuhan anak bagi orang tua memiliki pengaruh yang cukup besar.

Dana Cadangan Salah Guna

4. Dana Cadangan Salah Guna

Dana cadangan biasanya digunakan untuk keperluan darurat sebagai antisipasi kejadian mendadak di luar prediksi kita.

Namun tak jarang, dana yang seharusnya digunakan sebagai simpanan ini sering digunakan tidak sesuai tujuan. Kita sering kali menggunakan dana darurat di luar tujuan aslinya.

Kejadian semacam ini sudah seharusnya dihindari dan menggunakan dana cadangan sebagaimana tujuannya. Hindarilah menggunakan dana cadangan untuk memenuhi keperluan lainnya.

5. Kebiasaan Hedonisme

Seringkali kenyataan berjalan tak sesuai dengan harapan. Godaan untuk membeli dan menggunakan barang-barang berkelas memang susah untuk dihindari. Ada benarnya kualitas sebanding dengan harga, namun, tak dipungkiri sering juga barang branded tersebut memiliki kualitas yang tidak sepadan dengan harganya.

Saat ini, jika anda sudah berkeluarga, mulailah memikirkan skala prioritas dalam membeli suatu barang. Pilihlah barang yang sepadan antara harga dan kualitas serta dikondisikan dengan kondisi kantong.

Tabungan Terabaikan

6. Tabungan yang Terabaikan

Menabung memberikan banyak keuntungan bagi kita dan hal ini dapat diperoleh dari pemasukan yang disisihkan. Untuk menjamin kelangsungan hidup anaknya kelak, kebanyakan orang tua sepatutnya menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk ditabung sebagai aset masa depan anaknya.

Tidak hanya digunakan untuk menjamin masa depan anak, tabungan juga dapat berperan sebagai dana cadangan yang dapat digunakan dan diambil dalam waktu genting tertentu untuk kebutuhan bersama.

Cermat dan Teliti dalam Mengatur Keuangan

Singkatnya, pengelolaan keuangan perlu dilakukan untuk menghindari adanya pembengkakan pengeluaran. Cermat dan teliti dalam menentukan prioritas pengeluaran menjadi kunci utama untuk membantu menghindari besar pasak daripada tiang.

Dengan demikian, semoga kita dapat menemukan kesalahan dan kelemahan kita dalam mengatur keuangan, khususnya dalam keluarga, dan menemukan cara menangani permasalahan keuangan tersebut. (Ahm/Ndw)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya