Sepi Penumpang, Garuda Indonesia Kurangi Frekuensi Penerbangan

Adanya pengurangan frekuensi tersebut maka‎ Garuda Indonesia mengalihkan rute-rute yang dinilai tidak menguntungkan ke rute lain.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Mei 2016, 12:01 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2016, 12:01 WIB
Ilustrasi Pesawat Terbang
Pesawat Terbang Garuda Indonesia (Liputan6.com/Fahrizal Lubis)

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia turut merasakan dampak lesunya industri penerbangan di semester pertama 2016. Alhasil, maskapai ini mengurangi frekuensi penerbangan ke beberapa destinasi.

‎VP Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S Butarbutar mengungkapkan pengurangan frekuensi ini menjadi hal lumrah yang dilakukan setiap maskapai di Indonesia setiap tahunnya.

"Jadi ini hal yang biasa, seperti kita berdagang saja lah, kalau dagangan kita sepi di suatu tempat, kita bisa dong pindah lokasi dagang, ini biasa dilakukan maskapai saat low season seperti sekarang ini," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (24/5/2016).

Dengan adanya pengurangan frekuensi tersebut maka‎ Garuda Indonesia mengalihkan rute-rute yang dinilai tidak menguntungkan ke rute lain guna memaksimalkan pendapatan dari rute yang sebelumnya tidak banyak memberikan penghasilan.

Dikatakan Benny, beberapa rute yang dikurangi frekuensinya antara lain Denpasar-Surabaya‎ dan Ende-Kupang. "Pengurangan frekuensi dua rute tersebut justru sudah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Perhubungan, sehingga Garuda Indonesia pun dapat mengalihkan ke rute lain," tegas Benny.

Saat ini, Garuda Indonesia telah melayani penerbangan dari Denpasar ke beberapa kota besar di Indonesia dan luar negeri yang dinilai memiliki keuntungan yang menjanjikan.

Kota-kota besar itu diantaranya Denpasar – Makassar, Denpasar – Manado, Denpasar – Jakarta, dan Denpasar - Perth, Denpasar -Sidney, Denpasar - Tokyo, dan lain sebagainya. (Yas/nrm)‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya