Kadin Dorong Penciptaan Lapangan Kerja

Kadin menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,9 persen pada kuartal I 2016 belum mampu menciptakan lapangan kerja.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 31 Mei 2016, 12:19 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2016, 12:19 WIB
Pentingnya Partisipasi Politik Generasi Y di Media Sosial
Sandiaga Uno menjadi pembicara di acara open house Paramadina Graduate School of Communication (PGSC)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal I 2016 sebesar 4,9 persen. Namun pertumbuhan itu dinilai tidak bisa mengatasi masalah pengentasan pengangguran di Indonesia.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menilai jika Indonesia ingin mencatatkan pengurangan jumlah pengangguran, lapangan kerja harus terus ditingkatkan.‎ Penciptaan lapangan kerja inilah yang nampaknya belum terealisasi dengan pertumbuhan ekonomi tersebut.

"Pertumbuhan ekonomi kemarin 4,9 persen dan di kuartal II diharapkan akan naik, tapi secara bisnis, ekonomi itu ternyata belum mampu ciptakan lapangan kerja. Kita di Kadin fokus ke hal itu padahal," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang UMKM dan Koperasi Sandiaga S Uno di Gedung Kemneterian UMKM dan Koperasi, Jakarta, Selasa (31/5/2016).

Sandiaga menegaskan dirinya telah 120 hari keliling ke beberapa kalangan masyarakat untuk mengetahui permasalahan untuk mengembangkan UMKM. Dari sinilah dirinya mendapat masukan kalau sulitnya lapangan kerja untuk didapatkan masyarakat.

‎Untuk itu dirinya mendorong pemerintah terus meningkatkan keberpihakannya kepada sektor UMKM. Keberpihakan itu di antaranya mulai dari memberikan kemudahan akses permodalan, teknologi dan pemasarannya.

‎"Alhasil UMKM mejadi usaha mikro by accident , jadinya mengeluh kepastian modal, lahan, pemasaran, teknologi dan peningkatan SDM. Ini tugas berat kita bagaimana proyeksikan UMKM bukan objek tapi sebagai subjek," ujar dia.

Dengan kemudahan akses tersebut nantinya akan meningkatkan kelas UMKM itu sendiri‎. Dengan naik kelas, maka otomatis akan mempercepat pengurangan pengangguran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia itu sendiri. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya