Uang Digital Belum Akan Gantikan Uang Kertas

etidaknya permintaan akan uang kertas dan uang logam di dalam negeri masih akan stabil hingga 5 tahun mendatang.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Jun 2016, 21:10 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2016, 21:10 WIB
Uang Baru Peruri
(Foto: Peruri)

Liputan6.com, Jakarta - Perum Peruri menyatakan perkembangan uang digital tidak akan dengan mudah menggantikan penggunaan uang tunai (fisik) di masyarakat.

Direktur Utama Perum Peruri Prasetio mengatakan, saat ini permintaan uang fisik oleh Bank Indonesia masih stabil. Dalam satu tahun, rata-rata permintaan cetak uang kertas sebanyak 9,5 miliar bilyet dan 2,1 miliar keping untuk uang logam.

"Saya rasa kebutuhan dengan uang yang diedarkan BI masih tumbuh karena negara kita banyak, kebutuhan akan uang bersih," ujar dia di Jakarta, Senin (13/6/2016).

Menurut dia, setidaknya permintaan akan uang kertas dan uang logam di dalam negeri masih akan stabil hingga 5 tahun mendatang. Hal ini mengingat uang fisik masih diandalkan masyarakat dalam bertransaksi sehari-hari.


"Sampai 5 tahun ke depan kebutuhan masih stabil. Walaupun harus siap, kita harus memahami bisnis digital," kata dia.

Meski demikian, Prasetio menyatakan Peruri tetap mengikuti perkembangan dunia digital. Salah satunya dengan membentuk anak usaha yang bergerak di sektor digital security.

"Ya harus disiapkan, kita sudah bentuk anak perusahaan security digital. Seperti di De La Reu (pabrik uang di Inggris) salah satu percetakan terbesar dia sudah mulai ke government solution, sudah masuk mobile bussiness mobile payment. Saya persiapkan ke sana," tandas dia.

Luncurkan Buku

Pada kesempatan ini, Perum Peruri meluncurkan buku berjudul Out of Comfort Zone, Transformasi Peruri Menjadi Perusahaan Terbaik. Buku ini merupakan serial motivasi dari program transformasi Peruri, termasuk perkembangan kinerjanya serta upaya melakukan perubahan mendasar dari zona nyaman (comfort zone) menuju zona kompetisi (dynamic zone).

Prasetio mengatakan, buku tersebut penuh dengan pesan-pesan moral inspiratif yang menggugah motivasi serta spirit orang untuk bekerja secara profesional, penuh integritas dan dedikasi tinggi demi kemajuan perusahaan.

"Buku ini bercerita mengenai pentingnya keberadaan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten sebagai ujung tombak dalam menjalankan bisnis, menata struktur dansistem serta menciptakan kristalisasi kultur perusahaan yang sehat," ujar dia.

Tulisan dalam buku ini tersusun dalam empat bagian. Pertama, berisi mengenai inspirasi dan motivasi bagi karyawan untuk membangun integritas, totalitas dan antusias sebagai pondasi perusahaan guna mencapai cita-cita pertumbuhan bisnis.

Kedua, membahas mengenai program transformasi yang berkelanjutan dimulai dari sinergi bisnis, optimalisasi aset hingga menjalankan perusahaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) tata kelola perusahaan yang baik.

Ketiga, fokus membahas mengenai upaya-upaya untuk membangun SDM yang unggul. Dan keempat, membahas mengenai tujuan akhir dari gerakan perubahan, yaitu menciptakan kesadaran untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan kerjasama tim bukan kerja perseorangan.


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya