Liputan6.com, Yogyakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengatakan extra flight atau penerbangan tambahan saat arus mudik dan balik Lebaran ini tidak akan memicu delayed atau penundaan keberangkatan selama pengaturan jadwal terbang tetap realistis.
Ia mencontohkan, ada sepuluh penerbangan yang mencantumkan jadwal keberangkatan pukul 07.00 di Bandara Soekarno Hatta, padahal hanya ada dua runaway.
"Jelas itu tidak mungkin, yang pasti berangkat pukul 07.00 hanya dua penerbangan, sisanya ya berturut-turut 10-15 menit kemudian," tutur dia, Kamis (16/6/2016) dinihari.
Jonan mengungkapkan pengaturan waktu dan jadwal penerbangan dilakukan oleh tim navigasi bersama dengan tim yang berada di bandara asal dan tujuan, sementara pemerintah hanya mengatur izin rute dan frekuensi.
Ia menuturkan persoalan jadwal terbang kerap kali tidak diperhitungkan dan bandara lebih sering membangun terminal sebagai solusinya.
"Kalau jadwal terbang realistis, delayed yang disebabkan kepadatan penerbangan tidak perlu terjadi," ujar dia.
Ia mengaku sedang mengkomunikasikan masalah ini dengan pihak terkait supaya instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ada kemacetan dapat terealisasi.
Jonan juga mengungkapkan, sebagian besar kasus delayed disebabkan oleh faktor cuaca. Solusinya, bisa ditanyakan dan menjadi tanggung jawab posko yang ada di bandara.
Penyebab lain delayed, ia menuturkan, adalah kerusakan teknis. Namun kerusakan tidak mungkin terjadi dalam jumlah besar sehingga hanya menimpa satu atau dua pesawat saja. (Switzy S/Ahm)