Inflasi Kepri di Atas Nasional, Ini Penyebabnya

Penyebab kenaikan angka inflasi di Kepulauan Riau karena konsumsi rumah tangga meningkat sebagai dampak dari persiapan Lebaran.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 02 Jul 2016, 21:35 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2016, 21:35 WIB
20160105-Ilustrasi-Inflasi-iStock
Ilustrasi Inflasi (iStockphoto)

Liputan6.com, Riau - Angka inflasi di Kepulauan Riau berada di atas angka inflasi nasional. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, angka inflasi Kepulauan Kepri juga terdongkrak tinggi. Pendorong kenaikan angka inflasi di wilayah tersebut adalah peningkatan konsumsi barang-barang rumah tangga. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Riau Gusti Reisal eka Putra mengatakan, inflasi pada Juni 2016 tercatat 1,35 persen (mtm), melaju tinggi dibanding bulan sebelumnya yang mencatatkan deflasi 0,04 persen (mtm). "Secara tahunan, inflasi Kepri 3,85 persen (yoy) lebih tinggi dibanding inflasi nasional 3,45 persen (yoy)," terang dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (2/7/2016).

Penyebab kenaikan angka inflasi tersebut karena konsumsi rumah tangga mengalami peningkatan sebagai dampak dari persiapan masyarakat menghadapi Lebaran. 

Sumbangan terbesar inflasi bersumber dari kelompok volatile food. Inflasi volatile food sebesar 2,83 persen (mtm), melaju tinggi dibanding bulan sebelumnya dengan deflasi 0,74 persen (mtm).

Komoditas utama penyumbang inflasi yaitu bayam, beras, cabai merah, dan daging ayam ras. Secara umum, pola pergerakan harga komoditas-komoditas tersebut masih searah dengan pola historisnya, yaitu cenderung meningkat karena peningkatan kebutuhan konsumsi menjelang Idul Fitri.

"Kelompok administered price juga mencatatkan inflasi tinggi, dengan sumbangan terbesar inflasi bersumber dari komoditas angkutan udara. Inflasi administered price sebesar 2,60 persen (mtm) atau 5,46 persen (yoy), dan memberi andil inflasi terbesar kedua setelah volatile food," Jelas Gusti.

Untuk inflasi kelompok inti juga melaju lebih tinggi dibanding pola historisnya, disebabkan peningkatan belanja masyarakat menjelang Idul Fitri khususnya untuk barang-barang tahan lama.

Untuk inflasi inti tercatat 0,38 persen (mtm), meningkat dibanding inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,10 persen (mtm). Komoditas utama penyumbang inflasi yaitu mobil, jasa servis kendaraan, televisi berwarna dan gula pasir. "Ke depan, tekanan inflasi Juli diperkirakan menurun dibanding Juni,"terangnya.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya