Transaksi Bakal Non Tunai di Gerbang Tol dalam 2 Tahun ke Depan

BPJT sebut pemerintah juga integrasikan bank untuk menyediakan sistem pembayaran ton tunai di jalan tol.

oleh Septian Deny diperbarui 11 Jul 2016, 13:26 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2016, 13:26 WIB
Pemerintah genjot transaksi non tunai di gerbang tol
Pemerintah genjot transaksi non tunai di gerbang tol

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, dalam dua tahun ke depan, transaksi pembayaran jalan tol di seluruh Indonesia ditargetkan tidak lagi dilakukan secara tunai. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penumpukan kendaraan saat masuk atau keluar tol.

Basuki mengungkapkan, proses pergantian dari transaksi tunai ke non-tunai sebenarnya sudah dimulai. Bahkan telah ada roadmap atau peta jalan terkait hal tersebut.

‎"Kami sudah lakukan. Nanti maksimum 2 tahun ke depan sudah tidak ada tunai. Kami sudah punya roadmap-nya, itu pun masih dianggap terlalu lama. Kita akan percepat," ujar dia di Jakarta, Senin (11/7/2016).

Dia menjelaskan, sebenarnya bukan perkara yang mudah untuk mengganti sistem transaksi ini. Lantaran perubahan sistem ini juga harus disertai dengan integrasi antar Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sebagai pengelola masing-masing ruas tol. Namun demikian, bukan tidak mungkin semua ruas tol Indonesia menggunakan sistem transaksi non-tunai.

‎"Karena banyak BUJT-nya, ada 31. Ada Jasa Marga, Waskita, LMS, MNC. Jadi kita juga harus mengintegrasikan. Kemarin intergrasikan yang pertama itu pun belum, baru menghilangkan double gardu," kata dia.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna. Ia ‎mengatakan untuk merealisasikan sistem ini pada seluruh ruas tol di Indonesia memang harus sedikit dilakukan pemaksaan. Caranya, pengendara yang tidak ingin menggunakan pembayaran non-tol tidak bisa lagi menikmati ruas tol.

"Kita akan ke situ arahnya. jadi cashless, e-payment, kalau tidak mau pake e-payment, silakan pakai jalan non tol. Karena setiap transaksi itu interaksi antara pengguna dengan operatornya.‎ Kalau operator dipaksa cepat tapi penggunanya datang dengan uang tunai, nanya, uangnya besar, kembalian kurang, itu butuh waktu," jelas dia.

Selain mengintegrasikan BUJT, lanjut Herry, ‎pemerintah juga harus mengintegrasikan bank-bank menyediakan sistem pembayaran non-tunai ini. Dengan demikian, sistem pembayaran ini bisa berjalan lancar saat diterapkan di seluruh ruas tol. "Ini juga multi bank. jadi bukan bank tertentu," ujar dia. (Dny/Ahm)

*Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya