Liputan6.com, New York - Harga minyak dunia melonjak lebih dari 3 persen seiring pasokan bensin turun lebih besar sehingga mengimbangi pasokan minyak mentah.
Data Energy Information Administration (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik untuk dua minggu berturut-turut. Pasokan minyak naik 1,4 juta barel. Stok bensin merosot 3,3 juta barel dibandingkan penurunan 200 ribu barel.
Pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik US$ 1,32 atau 3,3 persen menjadi US$ 40,83 per barel. Sedangkan harga minyak mentah Brent naik US$ 1,3 atau 3,1 persen ke level US$ 43,10. Ini level terendah lebih dari tiga bulan yang sebelumnya US$ 41,51.
"Kami tidak terkejut melihat harga minyak naik karena imbangi bensin. Tapi saya pikir ini akan berumur pendek," ujar Tariq Zahir, trader di Tyche Capital Advisors, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (4/8/2016).
Baca Juga
"Intinya harga minyak terendah pada kuartal II. Ada rebalancing permintaan dan persediaan setelah suplai pasokan Kanada dan Nigeria terganggu. Kita akan melihat kuartal III dan IV bagaimana persediaan minyak dan pemeliharaan kilang," tambah dia.
Seperti diketahui, harga minyak reli dari posisi terendah dalam 12 tahun di kisaran US$ 26-US$ 27 per barel pada kuartal I. Kemudian harga minyak sempat sentuh level US$ 53 pada Juni didorong adanya harapan, dan OPEC akan membekukan produksi.
Akan tetapi, kelebihan pasokan di seluruh dunia telah menghambat reli harga minyak. Kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi di Asia, yang menjadi pendorong pertumbuhan permintaan minyak menjadi pertimbangan. Ditambah tanda-tanda perang harga minyak oleh Arab Saudi.
Troy Vincent, Analis ClipperData mengatakan, pasokan bensin turun mengimbangi keseimbangan harga minyak dunia. Pasokan minyak berlebih ini membuat para pelaku pasar memprediksi harga minyak masih tertekan.
"Kami berharap untuk melihat sedikit konsolidasi harga, tapi target kami US$ 35 untuk harga minyak acuan AS," ujar Matthew Tuttle, Chief Executive Tuttle Tactical Management.
Sedangkan Goldman Sachs memperkirakan harga minyak di kisaran US$ 52,50 pada 2017. Sedangkan harga minyak acuan AS di kisaran US$ 45-US$ 50. (Ahm/Ndw)
Advertisement