Cara BI Lestarikan Budaya Melayu di Pulau Penyengat

Bank Indonesia (BI) turut mendukung dan melestarikan aktivitas seni dan tradisi melayu di Riau.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Agu 2016, 21:38 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2016, 21:38 WIB
20160222-Gubernur-BI-Agus-Martowardojo-AY
Gubernur BI, Agus Martowardojo (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Riau - Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo menyerahkan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada Balai Adat Pulau Penyengat, di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau pada Sabtu (13/8/2016).

Agus mengungkapkan, ‎bantuan ini diberikan sebagai wujud kepedulian BI untuk turut melestarikan dan menghidupkan kembali aktivitas seni budaya dan tradisi Melayu di Provinsi Kepulauan Riau, khususnya di Pulau Penyengat sebagai pusat budaya Melayu Kepulauan Riau.

Dia menjelaskan, total bantuan yang diberikan BI untuk Kepulauan Riau mencapai Rp 2 miliar untuk pelestarian budaya ini. Bantuan ini diharapkan dapat digunakan untuk perbaikan berbagai fasilitas budaya hingga pariwisata, khususnya di Pulau Penyengat yang saat ini tengah diajukan kepada UNESCO sebagai warisan cagar budaya dunia.

"Kami ada program tanda sayang kami kepada keluarga melayu. Kami berikan bantuan sosial senilai Rp2 miliar. Seperti penyediaan kelengkapan budaya melayu senilai Rp 310 juta. Lalu ada alat musik dan alat lainnya," ujar dia di kepulauan Riau, Sabtu pekan ini.

‎
Agus mengatakan, bantuan yang diberikan berupa penyediaan kelengkapan balai adat melayu pulau penyengat, perbaikan sarana transportasi wisata pulau penyengat, pembuatan marka jalan dan renovasi sarana pendukung situa penyegat serta penyelenggaraan Pentas Budaya Melayu secara berkala selama satu tahun.

‎"Bantuan sebesar Rp 556 juta, untuk kemudahan pelayaran ke Pulau Penyengat, bantuan life jacket, fisik kapal. ‎Kami serahkan pada organisasi penambal kapal pulau penyengat," kata dia.

‎Kemudian bantun perbaikan 28 becak motor untuk perbaikkan  mesin dan pengecetan kabin penumpang sebesar Rp 106 juta‎. Perbaikan marka jalan dan renovasi sebesar Rp 450 juta untuk perbaikan penunjuk jalan, perbaikan tanda-tanda di situs sejarah.

"Serta bantuan senilai Rp 300 juta ke Gurindam Center untuk melestarikan dan melaksanakan pentas Gurindam Melayu selama 1 tahun‎‎," kata dia.
‎
Selain itu, BI juga memberikan bantuan sosial kepada Pondok Pesantren Al Kautsar dan Kelompok Tani Maju Jaya serta penyediaan fasilitas pendukung gerai nelayan sebagai program percontohan dalam upaya pengendalian inflasi di Tanjung Pinang serta memajukan ekonomi nelayan berbasis koperasi. (Dny/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya