Liputan6.com, Riau - Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo menyerahkan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada Balai Adat Pulau Penyengat, di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau pada Sabtu (13/8/2016).
Agus mengungkapkan, ‎bantuan ini diberikan sebagai wujud kepedulian BI untuk turut melestarikan dan menghidupkan kembali aktivitas seni budaya dan tradisi Melayu di Provinsi Kepulauan Riau, khususnya di Pulau Penyengat sebagai pusat budaya Melayu Kepulauan Riau.
Dia menjelaskan, total bantuan yang diberikan BI untuk Kepulauan Riau mencapai Rp 2 miliar untuk pelestarian budaya ini. Bantuan ini diharapkan dapat digunakan untuk perbaikan berbagai fasilitas budaya hingga pariwisata, khususnya di Pulau Penyengat yang saat ini tengah diajukan kepada UNESCO sebagai warisan cagar budaya dunia.
"Kami ada program tanda sayang kami kepada keluarga melayu. Kami berikan bantuan sosial senilai Rp2 miliar. Seperti penyediaan kelengkapan budaya melayu senilai Rp 310 juta. Lalu ada alat musik dan alat lainnya," ujar dia di kepulauan Riau, Sabtu pekan ini.
Baca Juga
‎
Agus mengatakan, bantuan yang diberikan berupa penyediaan kelengkapan balai adat melayu pulau penyengat, perbaikan sarana transportasi wisata pulau penyengat, pembuatan marka jalan dan renovasi sarana pendukung situa penyegat serta penyelenggaraan Pentas Budaya Melayu secara berkala selama satu tahun.
‎"Bantuan sebesar Rp 556 juta, untuk kemudahan pelayaran ke Pulau Penyengat, bantuan life jacket, fisik kapal. ‎Kami serahkan pada organisasi penambal kapal pulau penyengat," kata dia.
‎Kemudian bantun perbaikan 28 becak motor untuk perbaikkan mesin dan pengecetan kabin penumpang sebesar Rp 106 juta‎. Perbaikan marka jalan dan renovasi sebesar Rp 450 juta untuk perbaikan penunjuk jalan, perbaikan tanda-tanda di situs sejarah.
"Serta bantuan senilai Rp 300 juta ke Gurindam Center untuk melestarikan dan melaksanakan pentas Gurindam Melayu selama 1 tahun‎‎," kata dia.
‎
Selain itu, BI juga memberikan bantuan sosial kepada Pondok Pesantren Al Kautsar dan Kelompok Tani Maju Jaya serta penyediaan fasilitas pendukung gerai nelayan sebagai program percontohan dalam upaya pengendalian inflasi di Tanjung Pinang serta memajukan ekonomi nelayan berbasis koperasi. (Dny/Ahm)
Advertisement