Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi RI Salah Satu yang Tertinggi di Asia

Perlambatan ekonomi global berpengaruh pada laju perekonomian nasional.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Agu 2016, 12:21 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2016, 12:21 WIB
20160816-Sidang-MPR-Jakarta-Jokowi-FF
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla menuju ruang sidang tahunan MPR RI di ruang rapat paripurna 1 Gedung Nusantara, Jakarta, Selasa (16/8). Jokowi berpidato kenegaraan menyampaikan tentang pencapaian kinerja pemerintah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Perlambatan ekonomi global berpengaruh pada laju perekonomian nasional. Meski demikian, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh menggembirakan.

Hal tersebut dikatakan oleh Presiden Joko Widodo saat memberikan Pidato Kenegaraan dan Nota Keuangan di Gedung MPR DPR, Senayan Jakarta, Selasa (16/8/2016)

"Kita patut bersyukur bahwa perekonomian Indonesia pada triwulan pertama tahun 2016 tumbuh 4,91 persen," tutur Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menambahkan, pada triwulan kedua, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh hingga 5,18 persen. Angka tersebut, lanjut Jokowi, jauh lebih besar di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia dan negara-negara berkembang.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan salah satu pertumbuhan yang tertinggi di Asia," tuturnya.

Dalam kesempatan itu juga Jokowi menyoroti persoalan kemiskinan, meski negara sudah 71 tahun merasakan kemerdekaan. Meski sudah merdeka, lanjut Jokowi, Indonesia juga belum mampu memutus rantai pengangguran dan kesenjangan sosial.

"Setiap Presiden Republik Indonesia telah bekerja keras, telah membanting tulang, telah berjuang untuk mengatasi tiga tantangan tersebut di masanya masing-masing. Tantangan yang sama, juga sedang kita hadapi sekarang ini," katanya.

"Perbedaannya, kita menghadapi tantangan tersebut di tengah tatanan baru dunia, di tengah era kompetisi global. Kompetisi tidak lagi terjadi antardaerah tetapi antarnegara, antarkawasan. Sebuah era di mana semua negara saling terhubung satu sama lain, satu masalah bisa menjadi masalah bagi negara-negara di dunia," sambung Jokowi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya