Presiden Jokowi Beri Waktu 2 Bulan Rumuskan Harga Gas

Harga gas diharapkan sekitar di bawah US$ 6 per Mmbtu.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Okt 2016, 17:33 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2016, 17:33 WIB
Harga gas diharapkan sekitar di bawah US$ 6 per Mmbtu.
Harga gas diharapkan sekitar di bawah US$ 6 per Mmbtu.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan waktu kurang lebih dua bulan, tepatnya hingga akhir November, untuk menentukan berapa harga gas yang akan menjadi acuan di Indonesia.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan penurunan harga gas ini menjadi satu hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan daya saing industri di Indonesia saat ini.

"Tadi bapak Presiden menugaskan kepada Menko Perekonomian, Menko Maritim, Menteri Perindustrian dan Menteri Keuangan agar finalisasi harga gas ini bisa diselesaikan selambatnya pada akhir November ini," kata Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/10/2016).

‎Pramono juga mengungkapkan, Presiden Jokowi ingin harga gas di bawah US$ 6 per Mmbtu meski diberi waktu hingga akhir November. Dengan harga itu maka harga gas Indonesia lebih murah dibandingkan Vietnam yang sebesar US$ 7 Mmbtu.

Untuk mempermudah pengelolaan dan pengawasannya, Pramono menuturkan, Jokowi juga meminta harga gas ‎untuk kebutuhan dalam negeri dan kebutuhan ekspor disamakan.

"Menteri perindustrian juga ditugaskan, karena orientasi Presiden untuk pengembangan industri ke depan tidak lagi bergantung pada luar, maka Menperin ditugaskan untuk pengembangan industri turunan dari petrochemical atau gas yang ada," papar dia. (Yas/Ahm)

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya