Liputan6.com, Jakarta PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dinilai telah menggelar tender Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa-1 berkapasitas 2X800 megawatt (mw) dengan baik.
Bahkan proses tender ini bisa menjadi rujukan PLN saat menggelar tender pembangkit berikutnya.
Ini diungkapkan Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan perihal konsorsium Pertamina dikabarkan berhasil memberikan harga termurah pada tender pembangkit listrik PLTGU Jawa-1. Ini setelah PLN melakukan evaluasi harga yang berlangsung akhir September lalu.
Advertisement
Perbedaan harga penawaran antara konsorsium Pertamina dan urutan kedua, konsorsium Adaro dan konsorsium Mitsubishi mencapai US$ 2,3 miliar-US$ 2,4 miliar sepanjang masa kontrak.
Baca Juga
Dia sependapat bahwa dengan memilih konsorsium yang memberikan penawaran terbaik, tentu menjadi penghematan yang luar biasa bagi PLN dan negara.
“Kalau bisa dengan investasi yang lebih rendah tentu lebih bagus. Tentu saja dengan kualitas yang tetap terjaga,” kata dia di Jakarta, Jumat (7/10/2016).
Menurut Gus Irawan, harga yang ditawarkan Pertamina bisa menjadi acuan PLN terkait proyek-proyek berikutnya.
“Ya pasti. Kalau ada harga yang sudah tercipta dengan kepastian untuk menjaga kualitas sesuai standar yang ditetapkan, tentu bisa jadi rujukan juga buat yang berikut,” lanjut dia.
Anggota Komisi VII DPR Hari Purnomo turut memberi apresiasi kepada PLN terkait evaluasi tender PLTGU Jawa-1 tersebut.
“Karena ini jelas merupakan penghematan keuangan negara yang luar biasa, sepanjang spesifikasi teknisnya sesuai dengan persyaratan yang diminta,” kata Hari.
Hari percaya, Pertamina sudah memperhitungkan secara matang dan detail penawaran itu. Pertamina akan bisa menyelesaikan pekerjaan itu dengan baik.
Hari melanjutkan, jika nanti PLN menunjuk konsorsium Pertamina sebagai pemenang, dengan penawaran harga terbaik dan spesifikasi memenuhi persyaratan yang diminta, berarti menjadi benchmark bagi proyek-proyek PLN selanjutnya.
Adapun peserta tender yakni konsorsium Mitsubishi Corp-JERA-PT Rukun Raharja Tbk-PT Pembangkitan Jawa Bali.
Lalu, konsorsium PT Adaro Energi Tbk-Sembcorp Utilities PTY Ltd, konsorsium PT Medco Power Generation Indonesia-PT Medco Power Indonesia-Kepco-dan Nebras Power. Terakhir, konsorsium Pertamina-Marubeni-Sojits.
Sementara, berdasarkan Request for Proposal dari PLN yang dibuat konsultan Ernst&Young untuk melelang pekerjaan PLTGU Jawa 1, rencana titik serah listrik bisa dilakukan di dua titik, yaitu Muara Tawar dan Cibatu Baru Karawang. Dua titik serah ini telah mempertimbangkan efisiensi pembangunan PLTGU.
PLTGU Jawa-I merupakan salah satu bagian dari proyek listrik 35 ribu MW yang akan terealisasi di akhir 2020.