Liputan6.com, Jakarta - Laba PT Pertamina (Persero) sepanjang Januari-September 2016 tercatat mencapai US$ 28,3 miliar Pencapaian ini mengalahkan perusahaan minyak raksasa dunia, antara lain Exxon Mobil Corp, BP Global dan Chevron.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengungkapkan penyebab laba Pertamina meningkat signifikan 209 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar US$ 1,42 miliar.
Dwi mengungkapkan, perolehan laba tersebut disebabkan oleh keberhasilan perusahaan energi pelat merah ini dalam menjalankan efisiensi. Strategi itu untuk menyikapi penurunan harga minyak dunia yang terjadi. Pencapaian efisiensi selama periode Januari hingga September mencapai US$ 1,64 miliar.
Baca Juga
"Kinerja laba bersih cukup bagus didorong upaya kawan-kawan meningkatkan efisiensi, mencari terobosan proyek," kata Dwi, seperti yang dikutip di Jakarta, Jumat (11/11/2016).
Pencapaian efisiensi tersebut berasal dari sentralisasi pengadaan dengan negosiasi kontrak. Renegosasi kontrak yang telah berjalan, optimalkan inventori dan sentralisasi material sehingga menghasilkan efisiensi US$ 186 juta.
Berikutnya adalah efisiensi pengadaan minyak mentah dan produk kilang berupa Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan oleh Integrated Supply Chain (ISC) mencapai US$ 166 juta. Efisiensi sebesar US$ 137 juta, didapat dari selisih penguapan minyak (losses) melalui tata kelola arus minyak.
Efisiensi dari penjualan BBM, peningkatan tonase kapal, yang dilakukan Direktorat Pemasaran sebesar US$ 288 juta. Inisiatif efisiensi hulu sebesar US$ 834 juta, inisiatif efisiensi Direktorat sebesar US$ 129 juta dan inisiatif efisiensi dari fasilitas pengolahan minyak mentah (kilang) sebesar US$ 59 juta.
Advertisement