Kemenperin Percepat Pengembangan Kawasan Industri Kendal

Kontribusi Jawa Tengah terhadap ekonomi nasional saat ini masih sekitar 9,7 persen atau di bawah Jawa Barat sebesar 27 persen.

oleh Felek Wahyu diperbarui 14 Nov 2016, 10:17 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2016, 10:17 WIB

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mendorong percepatan pengembangan Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah. Pengembangan Kawasan Industri Kendal diharapkan menjadi salah satu upaya strategis untuk meningkatkan kontribusi Jawa Tengah terhadap perekonomian nasional.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan, untuk mempercepat pengembangan Kawasan Industri Kendal, Kementerian Perindustrian dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyusun masterplan dan rencana kawasan strategis ekonomi Jawa Tengah menjadi kawasan ekonomi khusus berbasis kawasan industri.

“Pasalnya, kontribusi Jawa Tengah terhadap ekonomi nasional saat ini masih sekitar 9,7 persen atau di bawah Jawa Barat sebesar 27 persen dan Jawa Timur yang mencapai 18 persen,” kata Airlangga seperti ditulis, Senin (14/11/2016). 

Airlangga melanjutkan, dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, Kawasan Industri Kendal ditetapkan sebagai proyek strategis nasional yang mendapatkan kemudahan dalam perizinan dan non-perizinan.

“Misalnya, kemudahan layanan investasi langsung konstruksi yang memberikan kemudahan untuk perusahaan secara paralel mengurus IMB, izin lingkungan, dan izin lainnya untuk mempercepat pembangunan,” ucapnya.

Airlangga yakin kehadiran KIK dapat membantu perekonomian lokal dan regional Jawa Tengah dengan menciptakan lapangan pekerjaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, mencetak pasar baru, dan mempersiapkan kota baru sebagai kutub aktivitas pendukung lainnya.

“Saat ini sudah ada 20 perusahaan berkomitmen berinvestasi di KIK, yang terdiri atas investor Jepang, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Ke-20 perusahaan tersebut akan menyerap tenaga kerja sebanyak 4.035 orang dengan okupansi lahan 31 hektare dan nilai investasi sebesar Rp 4,3 triliun,” kata dia.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku optimistis pembangunan KIK memicu pertumbuhan ekonomi Jateng karena akan banyak perusahaan yang masuk. “Kami akan memberikan dukungan dan insentif, antara lain melalui infrastruktur pelabuhan dan jalur rel kereta yang terintegrasi,” ujar dia.

Pesatnya pergerakan dunia bisnis dan ekonomi di Jateng, menurut Ganjar, membuat banyak investor tertarik untuk masuk dan menanamkan modalnya.

“Salah satu yang menarik dari potensi penanaman modal tersebut adalah ketersediaan lahan dan dukungan para stakeholder yang siap mendukung segala investasi yang masuk. Mulai dari ketersediaan pinjaman dana usaha dari bank, tenaga kerja yang melimpah, hingga kawasan industri dan wadah sharing pelaku bisnis,” ucapnya.

Untuk diketahui, Kawasan Industri Kendal merupakan usaha patungan antara PT Jababeka Tbk dengan Sembcorp Development Indonesia Pte. Ltd., anak perusahaan Sembawang Development Ltd asal Singapura. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya