Hasil Referendum Italia Tak Pengaruhi Ekonomi Global

Kontribusi Italia terhadap perekonomian Uni Eropa dan global relatif kecil.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Des 2016, 15:30 WIB
Diterbitkan 05 Des 2016, 15:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta Mundurnya Perdana Menteri (PM) Italia Matteo Renzi usai kalah dalam Referendum terkait rencana mereformasi konstitusi dinilai tidak berdampak besar pada perekonomian global, termasuk Indonesia.

Pengamat Ekonomi Faisal Basri mengatakan, selama ini perekonomian Negeri Pizza tersebut memang tengah terpuruk. Hal ini dipastikan akan diperparah dengan hasil Referendum yang digelar Italia pada Minggu kemarin, dengan kemenangan berada di kubu "No" dan turut mendorong PM Italia mundur dari kepemimpinan sesuai dengan janjinya.

"PM-nya mundur, berarti reform di Italia akan tersendat, status quo yang menang, parlemennya tetap kuat. Ekonomi Italia akan tambah parah, sekarang pertumbuhannya minus, pasar sahamnya paling terburuk di dunia," ujar dia di kawasan Tebet, Jakarta, Senin (5/12/2016).

Namun mengingat kontribusi Italia terhadap perekonomian Uni Eropa dan global relatif kecil, maka gejolak yang ada di negara tersebut dinilai tidak akan berdampak pada perekonomian dunia.

‎"Tapi kan share Italia relatif kecil. Besaran juga ekonomi Indonesia dari italia, jadi anda bisa lupakan," kata dia.

Sementara itu dari sisi keuangan, kondisi Italia saat ini masih lebih baik dibandingkan Yunani saat mengatalami krisis utang‎ tahun lalu. Meski utang Italia juga besar, namun pemerintahnya dinilai mampu menjaga level aman sehingga tidak akan terjadi kebangkrutan.

"Utang italia cukup besar, tapi kan dia punya lapis-lapis. Tidak berpotensi dalam jangka pendek mengalami default seperti Yunani, kecuali Italia seperti Yunani akan pengaruh ke pasar keuangan. Tapi ini akan minor sekali," tandas dia. (Dny/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya