Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden ‎Jusuf Kalla (JK) meyakini apa yang dikatakan Donald Trump saat masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) tidak akan diterapkan 100 persen saat dirinya resmi menjadi Presiden AS nanti. Salah satunya kebijakan Donald Trump soal proteksi terhadap produk China.
"Soal Trump contohnya, apakah dia akan proteksionis? Saya kira tidak, tidak mungkin itu. Mau bikin pajak untuk barang-barang China di over side kalau dia lakukan itu maka berontaklah rakyat AS, karena pasti daya beli menurun dan jatuh miskin, pasti tidak akan," ujar dia dalam Breakfast Meeting bertema Masa Depan Ekonomi Indonesia di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (8/12/2016).
JK menuturkan, mayoritas barang-barang yang dijual di pusat perbelanjaan di Negeri Paman Sam berasal dari negara lain, antara lain China, Vietnam, Meksiko bahkan Indonesia. Jadi tidak mungkin Trump tiba-tiba memproyeksi masuknya barang-barang tersebut ke pasar AS.
"Kalau masuk AS 90 persen barang di mal-mal itu dari China, Indonesia, Bangladesh, Vietnam, Meksiko, dan tidak mungkin dia lakukan itu. Jadi efek Trump yang dikampanyekan tidak akan dilakukan," kata dia.
Baca Juga
Dari perbincangannya dengan Presiden AS Barrack Obama, lanjut JK, pria yang pernah tinggal di Indonesia itu pun hanya tertawa. Obama yakin hanya 50 persen dari kampanye Trump yang akan direalisasikan menjadi ‎kebijakan.
"Orang mengatakan kampanye satu sisi, tapi saat pelaksanaannya saya bicara dengan Presiden Obama apa yang terjadi setelah tidak di sana, apa yang dibuat Trump, dia ketawa. Saya tanya Trump seberapa jauh akan jalankan kampanyenya, pasti dia pragmatis.‎ Saya tanya di atas 50 persen atau di bawahnya? di bawah 50 persen di jalankan kampanyenya," jelas dia.
‎Jawaban yang sama juga didapatkan oleh JK saat berbincang dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Abe mengatakan akan tidak perlu terlalu khawatir akan terpilihnya Trump dan dampaknya ke perekonomian AS.
‎"Waktu bicara dengan Abe, saya tanya apa yang dibicarakan dengan Trump? Dia malah ketawa terbahak-bahak dan jangan terlalu khawatir. Itu realistis lah sama seperti kampanye di DKI yang banyak janji siapapun yang terpilih akan memakmurkan rakyatnya, sama juga waktu saya kampanye begitu juga.‎ Jadi pengaruh itu pasti ada tapi efek jangka menengah iya, karena pasti terjadi," ujar dia.
Advertisement