Wapres JK Minta Negara ASEAN Tak Bersaing Turunkan Upah Pekerja

Wapres Jusuf Kalla juga mengingatkan ILO untuk menjaga iklim investasi yang kondusif namun tetap perhatikan kesejahteraan pekerja.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Des 2016, 16:05 WIB
Diterbitkan 06 Des 2016, 16:05 WIB

Liputan6.com, Nusa Dua - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK)  menghadiri Asia Pasific Regional Meeting ke 16 yang diadakan oleh International Labor Organization di Nusa Dua, Bali pada Selasa (6/12/2016).

Dalam pidatonya, JK menitipkan pesan kepada ILO untuk menjaga iklim investasi yang kondusif namun tetap memperhatikan peningkatan kesejahteraan para pekerja di masing-masing negara.

Salah satu topik yang disarankan JK adalah jangan sampai ada persaingan penurunan upah minimum di masing-masing negara, terutama di negara Asean.

"Di negara seperti Asean, kami usulkan jangan terjadi persaingan untuk menurunkan upah minimum, sudah tidak jamannya lagi buruh murah, sekarang jamannya buruh produktif dan kerja layak," papar JK di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC).

JK memandang, dengan adanya persaingan menurunkan upah minimum di masing-masing negara itu akan merugikan negara-negara berkembang lainnya. Sebagai negara berkembang, investasi menjadi satu hal yang sangat dibutuhkan.

Untuk itu JK meminta kepada ILO untuk bisa membuat satu rumusan‎ mengenai pengupahan yang bisa diterapkan di masing-masing negara dengan memperhatikan karakteristik masing-masing.

JK mencontohkan apa yang diterapkan di Indonesia saat ini mengenai sistem upah. Dia menuturkan, kepastian pengupahan dengan formula kenaikan mempertimbangkan inflasi‎ yang dikombinasikan dengan pertumbuhan ekonomi, dan direvisi setiap lima tahun sekali.

"Saya pikir formulasi yang diterapkan di Indonesia ini sudah cukup fair. Jadi ada kepas‎tian bagi para pengusaha dan buruh untuk kedepannya seperti apa," tegas JK. (Yas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya