Menaker: TKI Lebih Banyak yang Bekerja di China

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri meminta masyarakat tidak mudah termakan isu soal serbuan tenaga kerja China ke Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Des 2016, 19:12 WIB
Diterbitkan 21 Des 2016, 19:12 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyatakan jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di China jauh lebih banyak ketimbang tenaga kerja asing (TKA) asal ‎Negeri Tirai Bambu tersebut di Indonesia.

"Pada saat saya menyatakan jumlah TKA dari China dibanding TKI di China, lebih besar TKI di China, orang marah. Padahal itu faktanya," ujar dia di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (21/12/2016).

‎Dia mengatakan, saat ini TKI yang bekerja di China mencapai 81 ribu orang. Sementara di Hong Kong sebesar 153 ribu, di Macau 16 ribu, dan di Taiwan 200 ribu.

"Jadi ini harus dipahami secara rasional.‎ Karena kalau soal TKA ini, terkait angka, bisa saja diterjemahkan dari berbagai sudut pandang," kata dia.

Oleh sebab itu, Hanif meminta masyarakat untuk tidak mudah termakan isu soal serbuan tenaga kerja China ke Indonesia. Menurut dia, isu-isu semacam itu hanya merusak sendi-sendi demokrasi yang sudah tertanam sejak lama di Indonesia.

"Jangan sampai isu TKA ini dibawa kemana-mana sehingga membangun sentimen-sentimen yang tidak sehat bagi demokrasi kita, maupun untuk persatuan bangsa," jelas dia.

Selain itu, Hanif juga meminta pihak-pihak tertentu untuk tidak terus menyebar isu seperti ini. Sebab ‎menurut dia, pemerintah tidak akan membiarkan para TKA ini masuk dengan mudah ke Indonesia, terlebih secara ilegal.

‎"Tapi intinya pemerintah itu tegas, tidak bermain-main soal itu, tidak membiarkan, tidak menggagap ini bukan isu penting. Kita anggap ini isu yang penting, kita perhatikan betul. Tapi kita minta ke masyarakat, jangan diolah-olah, jangan digoreng-goreng," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya