Saingi Singapura, Tanjung Priok Jadi Hub Internasional

Manajemen Pelindo II, Tanjung Priok menjadi hub internasional maka akan hemat biaya logistik terutama yang masuk dan keluar dari Indonesia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 30 Jan 2017, 14:54 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2017, 14:54 WIB
20161025-Bea-Cukai-Kembangkan-ISRM-untuk-Pangkas-Dwelling-Time-Jakarta-IA
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (25/10). Pemerintah melalui Bea Cukai telah menerapkan kebijakan Indonesia Single Risk Management (ISRM). (Liputan6.com/Immaniel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk sementara menetapkan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai hub internasional.

Rencananya ada ‎tiga pelabuhan yang menjadi hub internasional, yaitu Pelabuhan Kuala Tanjung dan Pelabuhan Bitung. Hanya saja dua pelabuhan tersebut masih dalam proses pembangunan.

Direktur Utama PT Pelindo II‎ (Persero) Elvyn G Masassya menjelaskan ditetapkannya Priok sebagai hub internasional ini maka akan menyaingi Singapura. Selama ini barang-barang berbagai negara singgah terlebih dahulu di Singapura.

"Kita akan mulai di semester II 2017, nanti kita harapkan saat itu bisa diimplementasikan dengan lancar," kata Elvyn di Kantor Menko Kemaritiman, Jakarta, Senin (30/1/2017).

Untuk mendukung hal itu, Elvyn mengklaim sudah ada beberapa pengapalan rute jarak jauh yang bakal melalui Pelabuhan Tanjung Priok, dan tidak lagi melalui Pelabuhan Singapura.

"Ada tiga shipping line, besar-besar, itu nanti yang tahap awal akan beroperasi melalui Priok," tegas dia.

Dengan ditetapkan Pelabuhan Tanjung Priok menjadi hub internasional ini maka akan menghemat biaya logistik, terutama yang masuk dan keluar dari Indonesia.

Elvyn mencontohkan untuk logistik dari Palembang ke Tokyo, Jepang, nantinya tidak akan melalui Singapura, melainkan menjadi pelayaran langsung. Dengan demikian, sesuai perhitungannya, akan ada penghematan Rp 1 juta- Rp 1,5 juta per kontainer. (Yas)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya