Pertamina Garap Kilang Balongan dan Dumai Sendiri

PT Pertamina akan menggarap sendiri pembangunan fasilitas pengolahan minyak Balongan Jawa Barat dan Dumai Riau.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Jan 2017, 17:08 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2017, 17:08 WIB

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) akan menggarap sendiri pembangunan fasilitas pengolahan minyak (kilang) Balongan Jawa Barat dan Dumai Riau. Sebelumnya Saudi Aramco berencana ikut berperan.

Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia Rachmat Hardadi mengatakan, ‎awalnya perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Arab Saudi tersebut berminat menjadi mitra Pertamina membangun kilang Balongan dan Dumai, di luar sudah dilakukannya kerjasama pembangunan kilang Balikpapan.

Namun, karena pembangunan dilakukan dalam waktu bersamaan maka Saudi Aramco tidak jadi dilibatkan sebagai mitra pembangunan dua kilang tersebut. Sehingga Pertamina akan menggarapnya sendiri.

"Dulu Saudi Aramco, sekarang sendiri, itu mengikuti perkembangan, kata Hardadi, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (30/1/2017).

Menurut Hardadi, keputusan Pertamina menggarap sendiri pembangunan kilang Balongan dan Balikpapan, telah diterima Saudi Aramco, setelah dijelaskan dengan baik maksudnya.‎ Pertamina sedang mencari sumber pendanaan untuk membangun kilang tersebut.

"Dengan penjelasan baik Saudi Aramco menerima, tidak hanya Balongan juga Dumai, tadinya RDMP Balongan, ‎Dumai dan Balikpapan," tutur Hardadi.

Khusus kilang Balongan, ‎program Refinery Development Master Plan (RDMP) Balongan ‎ditargetkan selesaing dengan cepat yaitu pada Desember 2020, hal ini juga yang dijadikan alasan Pertamina menggarap sendiri kilang tersebut.

Hardadi mengungkapkan, selama ini kilang Balongan mengelola ampas pengolahan minyak mentah dari kilang Balikpapan berupa Low Sulfur Wax Residue (LSWR), namun setelah ‎kilang Balikpapan ditingkatkan kehandalan dan kapasitasnya maka LSWR tidak ada pasokan LSWR untuk kilang Balongan. Karena itu, peningkatan kehandalan dan kapasitas kilang Balongan harus cepat dilakukan agar tetap beroperasi.

‎"RDMP Balongan harus selesai Desember 2020. Karena begitu Balikpapan selesai maka 30 persen feed Balongan daro LSWR Balikpapan sudah nggak ada lagi,"jelas Hardadi.

Hardadi melanjutkan, kilang Balongan akan ditingkatkan kapasitas‎ dari 150 ribu barel per hari menjadi 240 ribu barel, dan 220 ribu barel yang dihasilkan adalah berupa Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Kapasitas 150 ribu barel jadi 240 ribu barel. 220 barel jadi BBM gasoline dan diesel," tutupHardadi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya