Liputan6.com, Jakarta Miliarder Brian Chesky mengecam kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang melarang pengungsi khususnya dari 7 negara muslim ke AS. Dia siap menampung pengungsi yang datang ke AS.
CEO Airbnb ini menawarkan tempat tinggal gratis untuk para pengungsi dan siapa pun yang ditolak datang ke AS. Hal itu dikatakan Brian kemarin.
Baca Juga
Tak mengizinkan neagra atau pengungsi ke AS adalah hal yang tak benar, dan kita harus berada di yang terdampak," jar Chesky dalam cuitannya seperti dilansir dari Forbes, Selasa (31/1/2017)
Advertisement
Keputusan perusahaan ini datang sehari setelah Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang pengungsi dai 7 negara muslim. Sejak perintah itu dikeluarkan, 100 sampai 200 orang tertahan di bandara, menurut American Civil Liberties Union (ACLU).
Kebijakan itu juga memicu protes di beberapa tempat, termasuk di bandara-bandara besar.
Chesky yang mendirikan Airbnb di 2008 dan punya kekayaan US$ 3,8 miliar menurut Forbes, bukan satu-satunya miliarder yang mengkritik kebijakan Trump.
"Saya di sini, karena saya pengungsi," ujar Pendiri Google Sergey Brin di Bandara San Fransisco, di mana dia bergabung dengan para demonstran pada Sabtu lalu.
Brin datang ke Amerika Serikat saat umur 6 tahun setelah keluarganya melarikan diri dari Rusia karena takut dengan anti semitisme. Dia kini adalah orang kelahiran asing terkaya di AS.