Ini Bisnis yang Bakal Cemerlang versi Bos Grup Lippo

Direktur Grup Lippo John Riady menuturkan, bila melihat sejarah ekonomi yang alami lonjakan saat momen tertentu maka jadi peluang.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Mei 2021, 10:17 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2017, 17:30 WIB
Transformasi Digital
Ilustrasi transformasi digital. Dok: mojix.com

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Grup Lippo John Riady melihat model bisnis berbasis teknologi informasi digital memiliki prospek bisnis cemerlang ke depan.

John menuturkan, melihat sejarah ekonomi yang alami lonjakan saat momen tertentu pada masa revolusi agraria, industri, dan kini maraknya penggunaan teknologi informasi. Itu menjadi peluang untuk menumbuhkan perekonomian.

"Era ini mungkin era terbaik. Kami lihat kesempatan peluang terbesar, lihat sejarah perekonomian dunia," kata John, dalam acara Creativepreneur Corneur 2017, di Senayan City, Jakarta, Sabtu (4/2/2017).

John mencontohkan, sebelum maraknya penggunaan teknologi informasi, perusahaan ritel asal Amerika Serikat (AS) Walmart berkembang hingga memiliki 3.000 gerai. Namun, Amazon perusahaan ritel yang memanfaatkan teknologi mampu mengalahkan Walmart.

"Tapi sekarang perusahaan Amazon lebih besar dibanding Walmart. Ini kita lihat di dalam dunia ada teknologi terjadi perubahan‎," tutur John.

John menuturkan, dengan perkembangan teknologi inf‎ormasi digital dapat mengubah dunia. Momen tersebut menjadi tantangan. Indonesia memiliki kesempatan jika memanfaatkan momen ini. John pun telah melakukan pengembangan bisnisnya dari konvensional mengarah ke teknologi digital agar tidak tertinggal dengan perkembangan yang ada.

‎"Saya sendiri usahanya tradisional ritel rumah sakit, real estate. Akan tetapi saat ini sedang berubah kalau tidak diikuti, ini 20-30 tahun akan tertinggal," ujar dia.

‎John melanjutkan, selain menggunakan model bisnis teknologi digital, bisnis tersebut harus memberi dampak langsung ke masyarakat.

"Menurut saya dampak ke konsumen seperti apa. Dari sisi konsumen itu ada tidak dampak yang riil, seperti Grab, sekali pencet langsung datang gampang banget. Kalau perusahaan punya produk menyangkut kehidupan pasti berhasil," tutur John.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya